proses produkzi

download proses produkzi

of 23

Transcript of proses produkzi

  • 8/18/2019 proses produkzi

    1/23

    MODUL PERKULIAHAN

    ProsesProduksiProses Penyambungan

    FakultasProgramStudi

    TatapMuka

    Kode MK Disusu Ole!

     Teknik Teknik Industri

    "#Popy Yuliarty,ST,MT

    A$stra%t KompetesiProses penyambungan memiliki perbedaan dengan

    proses-proses yang telah dibahas sebelumnya dalamarti proses ini menggunakan komponen-komponenyang telah diproduksi dari proses lain danmenggabungkannya menjadi komponen perakittan.Terdapat sejumlah sambungan yang sepenuhnyabersifat mekanis, dan dalamkategori ini, alat- alat yangmembentuk sambungan semipermanen( misalnyasekrup dan baut) dianggap sebagai saranaperkaitan.pembahasan kita kali ini menekankan padaproses; jadi, kita akan lebih fokus pada metode-metode pembuatan sambungan permanen

    Diharapkan mahasiswa

    memahami prosesselanjutnya dari prosespermesinan yaitu prosespenyambungan.

     [  T  y  p  e  t  h  e  a  b  s  t  r  a  c  t  o  f  t  h  e  d  o  c  u   m  e  n  t  h  e  r  e .  T  h  e  a  b  s  t  r  a  c  t i  s  t  y  p i  c  a l l  y  a  s  h  o  r  t  s  u   m   m  a  r  y  o  f  t  h  e  c  o  n  t  e  n  t  s  o  f  t  h  e

      d  o  c  u   m  e  n  t .  T  y  p  e  t  h  e  a  b  s  t  r  a  c  t  o  f  t  h  e  d  o  c  u   m  e  n  t  h  e  r  e .  T  h  e  a  b  s  t  r  a  c  t i  s  t  y  p i  c  a l l  y  a  s  h  o  r  t  s  u   m   m  a  r  y  o  f  t  h  e  c  o  n  t  e  n  t  s  o  f  t  h  e  d  o  c  u   m  e  n  t . ]

      &  T  '  p  e  t  !  e  %  o   m  p  a    '    a   m  e  (  &  T  '  p  e  t  !  e  %  o   m  p  a    '  a  d  d  r  e  s  s  (

      &  T  '  p  e  t  !  e  p  !  o    e    u   m  $  e  r  (  &  T  '  p  e  t  !  e  )  a  *    u   m  $  e  r  (

  • 8/18/2019 proses produkzi

    2/23

    ab !"

    Proses Penyambungan

    ambar !".!. penukar panas kendaraan bermotor 

    #omponen-komponen yang dihasilkan dari berbagai proses yang dijelaskan

    sebelumnya dapat dibuat benda-benda yang lebih besar dan lebih kopleks.

    Proses penyambungan memiliki perbedaan dengan proses-proses yang telah

    dibahas sebelumnya dalam arti proses ini menggunakan komponen-komponen yang

    telah diproduksi dari proses lain dan menggabungkannya menjadi komponen

    perakittan. Produk yang dihasilkan dapat menggantikan produk yang dibuat dari

    lainnya( misalnya angka mesin perkakas hasil penge$oran dapat diganti dengan+",- # Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    3/23

    rangka hasil pengelasan) atau dapat juga jenis yang hanya bisa dihasilkan melalui

    proses penyambungan (misalnya uniboby mobil, radiator mobil, atau rangka sepeda).

    'eskipun sebagian besar metode penyambungan dilakukan pada logam, namun

    bahan keramik dan juga polimer juga dapat dismbungkan dengan teknik-teknik yang

    sama.

    !".!. $%&SI'I$&SI

    Terdapat sejumlah sambungan yang sepenuhnya bersifat mekanis, dan

    dalamkategori ini, alat- alat yang membentuk sambungan semipermanen( misalnya

    sekrup dan baut) dianggap sebagai sarana perkaitan.pembahasan kita kali ini

    menekankan pada proses; jadi, kita akan lebih fokus pada metode- metode pembuatan

    sambungan permanen(ambar !".*). sudah $ukup banyak yang telah kita pelajari,

    metode-metode penyambungan mekanis merupakn turuna dari proses pengerjaan

    logam, teknik-teknik solid state didasrkann pada adhhesi dan deformasi, pengelasan

    fusi dan kesamaannya ddengan proses penge$oran, ddan proses $airpadat diambil

    dari proses pembekuan, adhesi,dan teknologi polimer. +amun demikian, ada sejumlah

    perbedaan mendasar dalam $ara pelaksanaannya, dan perbedaan-perbedaan ianilah

    yang akan menjadi fokus perhatian kita. Dimana pun kita dapat diguunakan, proses-

    proses tersebut akan diidentifikasikan menurut nama dan singkatan yang diberikan

    oleh American Welding Society.Preoses penyambungan sering kali memerlukan keahlian tinggi. ap yang

    berbahaya, tegangan listrik tinggi,dan suhu tinggi mengharuskan operator 

    mengenakan pelindung. ntuk alas an-alasan ini, dan juga untuk memperoleh

    produktiitas yang lebih tinggi, dan dilakukan usaha-usaha untuk meminimalkan

    keterlibatan operator. #ita juga akan melihat peluang-peluang mekanisi( $ontrol kalang

    terbuka atas mesin) dan otomatisasi yang sesungguhnya($ontrol kalang tertutup,

    denngan atau ke$erdasan buatan).

    +",- ( Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    4/23

    Gambar 10.2. Klasifikasi penyambungan

    !".#. Penyambungan Mekanis

    &elain bentuk sambungan sekrup semipermanen,ada beberapa teknik yang dapa

    dipaki untuk membuat sambungan dengan menggunakan $ara-$ara mekanis.!. Pengikat mekanis yang paling umum adalah  paku keling (rivet). aik yang padat

    maupun yang berongga (ambar !"./a dan b).

    Paku keling akan membuat sambungan dengan $ara mengklem(menjepit) duakomponen diantarakepala-kepala paku.&alah satu paku keling biasanya dibuat dari proses sebelumnya; paku keling yang

    dihasilkan dimasukan kedalam lubang yang telah dibuat dengan pengedrilan

    sebelumnya, sedangkan kepal paku keling yang kedua dibuat pelantakan,baik itu

    panas atau dingin pada paku keling yang berongga,kepalanya dibuat dengan

    proses pelipatan (flaring),sebuah proses yang ada kesamaannya dengan

    pembuataan flens pada sebuah tabung(ambar !"./). paku keling buntu(blind 

    +",- ) Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    5/23

    rivet) adalah paku keling berupa silinder berongga yang yang hanya dimasukkan

    dari satu sisi. Paku-paku keling jenis ini dilengkapi dengan alat pembentuknya

    sendiri,biasnya berupa mandrel yang ditarik menggunakan alat khusus untuk

    memperbesar diameter sisi buntunya (ambar !",/$). Tangkai mandrel yang

    bertakik selanjutnya akan putus (pop rivets).0ubang dapat memun$ulkan diskontinuitas dalam sturukturnya dan dapat

    menyebabkan kegagalan lelah. 1leh karena itu, tepi-tepi lubang perlu dihaluskan

    dengan proses penghilangan rigi-rigi kasar (deburring)  untuk menghilangkan

    pen$etus-pen$etus tegangan; untuk aplikasi-aplikasi penting ,lubang ini perlu dirim

    atau,untuk men$iptakan tegangan-tegangan sisa jenis tekan,lubangnya sedikit

    diperbesar dengan memasukkan pena yang lebih besar.Penggunaan paku keling sudah tidak lagi mendominasi dalam konstrusi-konstruksi

    gedung dan dalam pembutan rangka mobil,namun tetap merupakan proses yang

    penting.&ebagai $ontoh,puluhan ribu sambungan menggunakan paku keling digunakan

    untuk keperluan pesawat terbang, untuk konsistensi yang lebih besar 

    pembuatannya dapat dikerjakan dengan mesin atau robot.

    ambar !"./. &ambungan mekanis permanen (a) paku keling, (b) paku keling silindris

    berongga, ($) paku keling buntu, (d) kokotan dan (e) keliman

    *. Pelat-pelat tipis dapat disambungkan melalui pengedrilan,namu melalui$ara

     pengokotan(stapling)( ambar !2.*d). $ara pengokotan sangat banyak digunakan

    untuk mengikatkan plat pada kayu penopang./. Kelim (seam) dihasilkan melalui serangkaiian pembengkokan dengan jari-jari ke$il

    (setengah kali tebal plat).#elim-kelim pengun$i dapat dibuat agar tidak tembus

    udara dengan atau tanpa tambahan seprti bahan perekat,perapat polimer,atau

    solder. &ejumlah kelim dapat dijumpai sepanjang sambungan-sambungan yang

    lurus seperti kelim tabung radiator dan kelim samping dari kaleng minimum ringan;

    +",- * Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    6/23

    yang lainnya dijumpai di sepanjang pinggiran objek berbentuk lingkaran; misalnya

    tutup kaleng.3. &ambungan-sambungan juga dapat diperoleh dengan men$iptakan interferensi

    mekanis dengan memanfaatkan deformasi plastis, seperti dalam pemutiran dan

    pembengkokan atas lidah lanset   (ambar!".3a) dan  pelekukan(crimping )

    (ambar !!.3b).

    ambar !".3 &ambungan mekanis permanen (a) lidah lanset, (b) sambungan tekuk,

    ($) sambungan kan$ing

    4. Penyusutan atas sebuah selongsong yang terpasang pada sebuah inti umumnya

    dapat diterapkan pada kompnen-kompnen berbentuk silindris. Tegangan tekan

    yang di butuhkan untuk mempertahankan sebuah sambungan yang permanen

    diperoleh baik dengan memanaskan lengan tersebut (dan atau pendinginan

    inti),dengan pelantakan dengan martil (ambar 5.*3 ), atau melaui pengepresandua komponen dengan suaian interferensi tirus bersudut rendah.

    6. &ambungan kann$ing tetap( snap-fit) dapat diberikan bergantung pada sifat

    memegas atau pemulihan elastis dari elemen yang disangga (ambar !".3$ ).7. &ambungan berpagutan (  clinching) membentuk padanan dari paku keling untuk

    pelat logam. Digunakan perkakas untuk membuat sambungan dalam satu kali

    langkah pengepresan

    !".(. Mampu %as (weldability) +an $ualitas asil %as

    8ukup jelas dari pembahasan sebelumnya bahwa istilah mampu las menga$u

    kepada kumpulan sifat teknik yang sangat kompleks dan juga merupakan fungsi dari

    proses itu sendiri.

    8a$at-$a$at las jika ada salah satu atau beberapa persyaratan untuk

    membentuk sumbangan yang kuat tidak terpenuhi,maka $a$at kemingkinan akan

    mun$ul.8a$at ini dapat mun$ul pada hasil-hasil pengelasan segala bentuk dan

    +",- - Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    7/23

    asal,namun tujuan ilustrasi,hasil penjelasan fusi dengan pengisi logam dapat

    digunakan ( ambar !".4a).

    !. Pengelasan fusi merupakan sebuah proses peleburan dan perlu dikontrol dengan

    baik.&uhu peleburan serta panas spesifik dan laten fusi (leburan) akan

    menentukan panas yang dibutuhkan.#onduktiitas panas yang tinggi dari logam

    induk memungkinkan terjadinya disipasi panas dan otomatis memerlukan tingkat

    inputan panas yang lebih tinggi serta menyebabkan pendinginan yang lebih

    $epat.untuk bahan induk, tingkat inputan panas (biasanya dinyatakan dalam input

    panas per satuan panjang) perlu disesuaikan dengan tebal benda kerja,tingkat

    deposisi logam las,dan ke$epatan pengelasan (ke$epatan pergerakan

    disepanjang rigi-rigi las),inputan panas yang tidak memadai akan mengakibatkan

    kurang lebur (la$k of fusi) dan,dibaguian yang lebih tebal,penetrasi kurang

    sempurna (gambar !".4b) $elah yang tersisa selanjutnya akan memjadi $alon

    retakan. Tingkat deposisi logam yang tidak memadai akan menyebabkan kurang

    isi(underfeilling) panas yang berlebiuhan dapat menyebabkan lebur tembus,

    ditingkat deposisi yang tinggi akan mengakibatkan tumpah tindih (gambar !".4$)

    yang bagian pinggiran makan membentuk efek takik dengan tingkat kekuatan

    yang lebih rendah.

    ambar !".4. #arakteristik pengelasan fusi dengan pengisi logam (a) rigi-rigi yang

    terbentuk dengan baik, (b) kurang lebur, kurang penetrasi, kurang isi, atau ($) lebur 

    tenbus, tumpang tindih

    *. #ontaminan-kontaminan pada permukaan,yang men$akup

    oksida,minyak,debu,$at,dan pelapis-pelapis logam lainnya yang tidak saling $o$ok

    dengan bahan benda kerja akan mengakibatkan kurangnya ikatan atau mengarah

    pada porositas gas, dan perlu dihindari dngan melakukan persiapan perlakuan

    nmekanis ataupun kimiawi pada permukaan.

    +",- Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    8/23

    /. 9eaksi-reaksi yang tidak diinginkan kontaminan-kontaminan permukaan dan

    dengan atmosfer dapat di$egah dengan menyegel kawasan peleburan dengan

    akum,atmosfer pelindung (inert), atau terak seperti dalam proses peleburan

    dalam penge$oran,terak dibentuk dengan melarutkan oksida dalam fluks. Proses

    ini perlu dilakukan se$ara hati-hati untuk meminimalkan terperangkapnya terak

    yang dapat menurunkan keuletan hasil las.3. as-gas yang dilepaskan atau terbentuk selama pengelasan (misalnya 81) dapat

    mengakibatkan porositas yang memperlemah sambungan sekaligus berperan

    sebagai pen$etus tegangan. :liuditas yang tinggi dari leburan akan membantu

    menaikkan terak dan gas ke permukaan. %ang terutama berbahaya adalah

    hidrogen yang berasal dari atmosfer yang lembab atau fluks yang basah. ila

    bergabung dalam bentuk molekul akan menyebabkan porositas pada paduanaluminium. Dalam bentuk atomik, hidrogen berdifusi dan mengakibatkan retakan

    serta menyebabkan kegetasan hidrogen (hydrogen embrittlement) pada baja

    dimana martensit terbentuk saat pendinginan.4. 9etakan ketika membeku (solidifi$ation $ra$ks) mun$ul dibawah pengaruh

    tegangan-tegangan pada hasil las apabila $airan bertitik lebur rendah telah

    tersingkir keuar selama pembekuan atau pemadatan dendrit. 9etakan liuasi

    disepanjang batas-batas butir disebabkan oleh pemisahan atau segregasi dalam

    bentuk padatan dari elemen-elemen bertitik lebur rendah.6. Penyusutan selama pembekuan disertai dengan penyusutan padat akan

    men$iptakan tegangan-tegangan tarik internal pada struktur (gambar !2.!3) dan

    dapat mengakibatkan distorsi   dan retakan kasar . 'aslah ini semakin parah bila

    struktur tidak dapat menyusut dengan bebas atau dengan kata lain, apabila ada

    hambatan mekanis. Pemuaian panas tinggi mengakibatkan distorsi dan tegangan

    sisa yang lebih besar. #emungkinan terjadinya retakan semakin besar pada

    paduan dengan komposisi yang memberikan kisaran beku maksimum dalam

    suatu sistem. 'asalah ini dapat diatasi dengan bahan pengisi dari paduan rendah

    yang lebih ulet untuk mengurangi kegetasan pada batas butir (atau bahan pengisi

    dari pada paduan lebih tinggi untuk menghindari kisaran beku maksimum).

    Peran$angan sering dilaksanakan pada pendekatan mekanika perpatahan

    ( subbab 3.*) dan ukuran$a$$at yang dapat diterima ditentukan se$ara

    eksperimental atau se$ara teoritis. Tegangan- tegangan sisa juga dapat memi$u

    terjadinya retakan karena korosi tegangan.

    +",- / Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    9/23

    7. Transformasi metalurgi yang telah dibahas sebelumnya, memiliki pengaruh sangat

    penting khususnya saat transformasi mengarah pada pembentukan fasa yang

    getas seperti martensi. #arena itulah prapemanasan terhadap bahan dasar atau

    bahan induk merupakan hal yang penting. ahan lasan akan menerima perlakuan

    panas lanjutan jika dilakukan pengelasaan bertumpuk dalam lebih dari satu kali

    pewngulangan (pengelasan multi pass).

    ambar !".6. Pemuaian yang terjadi selama pengelasan diikuti oleh pengerutan saat

    pendinbginan dapat menyebabkan distorsi dan tegangan-tegangan sisa

    2. #etebalan absolut dan relatif dari komponen-komponen yang akan disambungkan

    serta ran$agan sambungan sangat berpengaruh pada pemanasan dan

    pendinginan yang diberikan, dan tentunya juga pada sifat mampu lasnya.

    Perlakuan logam sebagian dari hambatan-hambatan yang disebutkan diatas

    dapat dihindari dengan melakukan sejumlah langkah

    . Prapemanasan atau pemanasan pada kawasan las atau seluruh stuktur akan

    mengurani input energi yang diperlukan untuk menyelesaikan pengelasan

    ( penting untuk bahan-bahan dengan tingkat difusi yang tinggi seperti aluminium

    atau tembaga); mengurangi laju pendinginan dalam kawasan las dan

    ( memungkinkan pengelasan baja yang dapat dikeraskan (hardenable) dan

    bahan-bahan lain yang bila didinginkan $epat akan mengakibatkan pembentukkan

    fasa gatas); membantu menghindari pendifusian

  • 8/18/2019 proses produkzi

    10/23

    ". Perlakuan panas pasca # pengelasan atas seluruh struktur yang dilas sering kali

    sangat penting karna sejumlah alasan a. =nil pelepasa-tegangan (&ub-&ubbab 6.3.!) akan mengurangi tegangan-

    tegangan sisa sampai pada tingkat yang di harapkan dan membuat stuktur 

    yang dihasilkan stabil dan tidak rentan terhadap retakan karna korosi tegangan.

    Perlakuan ini akan melunakan martensit dan meniadakan kemungkinan

    terjadinya retakan dingin pada baja,sehingga tentunya juga akan meningkatkan

    keuletan dan kekuatan lelah,walaupun kekuatannya sedikit berkurang.=kan

    tetapi,perlakuan ini dapat pula mengarah pada penuaan lanjut pada bahan-

    bahan yang mengalami pengerasan-presipitasi.b. +ormalisasi baja (&ub-subbab 6.3./) Dapat menghapus sebagian besar efek

    tak diinginkan dari penjelasan.9ekristalisasi lasan dan bahan induk dalam

    kisaran suhu austenitik di ikuti dengan pendinginan terkontrol akan mamppu

    men$iptakan struktur yang mengandung ferit dan perlit.$. Perlakuan panas menyeluruh ( pen$elupan dingin dan penemparan

    baja,perlakuan pelarutan dan penuaan dari paduan-paduan yang dapat

    mengalami pengerasan-presipitasi) akan memberikan sifat-sifat paling tinggi

    dalam keseluruhan struktur,namun akan berakibat pada distorsi.d. Perlakuan penuaan atas bahan-bahan yang mengalami pengerasan-presipitasi

    sudah $ukup memadai jika rigi-rigi las berakhir dalam kondisi teralut karna laju

    pendinginannya yang sangat $epat (seperti dalam pengelasan dengan sinar 

    elektron)

    #endali mutu merupakan bagian penting dalam semua poses pengelasan.

    Teknik-teknik deskruktif beguna untuk menetapkan parameter-parameter prose,namun

    kualitas produksi sering kali hanya dapat di kontrol melalui pengujian tak

    merusak.Pemeriksaan isual selalu diwajibkan dan dilengkapi dengan pemeriksaan

    menyeluruh dengan teknik-teknik +DT (&ubbab 3.2) . hasil-hasil las untuk aplikasi-

    aplikasi penting sering kali di periksa !""? dengan radiografi.

    :aktor-faktor Prses Panas yang dibutuhkan untuk peleburan dapat diperoleh

    dari sejumlah sumber panas.entuk kawasan las dan lebar bergantung pada

    intensitas sumber panas ini. ntuk daya tertentu, intensitas panas naik sejalan dengan

    turunan ukuran sumber panas dan berkisar beberapa tingkat dari besarannya.Pada

    intensitasnya panas yang rendah,waktu yang dibutuhkan untuk men$apai titik lebur 

    +",- !" Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    11/23

    $ukup lama,energi panas hilang ke lingkungan sekitar, dan sebagian besar panas yang

    menjangkau benda kerja terdisipasi ke dalam logam disekelilingnya.karna itulah dalam

    pengelasan o$ifuel (dengan bahan bakar yang diperkaya dengan oksigen),dengan

    intensitas panas sekitar !-!"@mm*,  hanya sekitar !"? dari panas total yang

    menjangkau benda kerja dan hanya seperlimanya yang benar-benar berperan dalam

    peleburan. =kibatnya, efisiensinya sangat rendah, kawasan las yang terbentuk

    bebrapa kali lwbih besar dibandingkan kedalamannya, dan menjadi luas. Pada

    intensitas panas sebesar !"-!""" @mm*, kekhasan dari proses pengelasan dengan

    busur api, lekitar separuh dari panas total yang menjangkau logam dan sekitar 3"? di

    antaranya digunakan untuk memfungsikan logam; kolam las dan memiliki bentuk

    seperti yang ditunjukkan dalam gambar !2.5 sampai !2.!*. Antensitas energi tinggi

    (!"/-!"4 @mm*) dari pengelasan dengan laser dan B (sinar elektron) memberikan

    efisiensi daj kedalaman yang tinggi, kolam las lubang ke$il dan dalam (keyhole)

    berbentuk silinder memiliki kedalaman beberapa kali dibandingkan dengan lebarnya.

    #arena tingkat pemanasan sang tinggi, maka perubahan-perubahan metalurgi akan

    terjadi selama pendinginan dan -nya kira-kira sama dengan lebar sinar.

    Dalam banyak proses, panas dihasilkan dari listrik. #eberhasilan pengelasan

    tergantung pada tegangan, arus, polaritas, dan ariasi dari besaran-besaran tersebut

    terhadap waktu. Pemilihan atas sumber daya yang paling $o$ok merupakan prasyarat

    keberhasilan. &umber daya ini dapat sangat sederhana misalnya transformator, namun

    sekarang sumber daya yang sangat $anggih C yang umumnya didasarkan pada

    penggunaan komponen elektronika solid Cstate C semakin banyak digunakan.

    Parameter-parameter kontrol terkalang-tertutup tengah-proses juga telah

    memungkinkan untuk diterapkan.

    !".). ahan1bahan mampu %as

    eneralisasi untuk pengelasan lebih riskan dibandingkan dengan untuk

    proseslainnya, namun ada sejumlah pedoman yang dapat dirumuskan. Dalam situasi

    produksi aktual, buku referensi khusus, bank dataa komputer, dan standar produksi

    perlu dipertimbangkan.

    Bahan – bahan berdasar besi

    !. Baja feritik :+",- !! Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    12/23

    enis bahan ini dapat dengan mudah dilas, namun pembentukan martesit

    merupakan an$aman tersendiri bagi baja perlitik.

    &e$ara umum, kemampuan pengerasan yang semakin tinggi berarti bahwa

    martesit akan tebentuk pada laju pendinginan kritis yang semakin rendah; dan

    dengan demikian mengindikasikan semakin bertambahnya resiko pembentukan

    martensit dan semakin berkurangnya sifat mampu las. 'artensi tidak hanya keras

    dengan getas, namun pembentukannya disertai dengan kenaikan olume yang

    dalam hal ini akan men$iptakan tegangan- tegangan selanjutnya pada struktur,

    serta mengurangi hasil las.

    Pemasan a%al  dan, jika memungkinkan& pemanasan pascapengelasan diperlukan

    apabila pembentukan martensi bainit tidak dapat dihindari.

     =lternatif lain, stuktur dapat dipanaskan kedalam kisaran suhu =ustenitik,

    kemudian didinginkan pada suhudiatas '& (gambar 6.*") dan selanjutnya dilas

    seebelum transformasi terjadi. &trutur yang dihasilkan kemudian didinginkan

    se$ara menyeluruh. Pengelasan seperti ini ( disebut Step Welding ) bahkan dapat

    dipakai untuk mengelas alat-alat iris dari baja. Perlu di$atat bahwa baja-baja

    paduan yang telah mengalami perlakuan panas menyelurah dapat dilas namun

    setelah dilas harus di$elup dingin dengan $epat untuk memperoleh martensit

    temperan.

    #ami telah menyebutkan bahaya kegetasan hidrogen. elerang men$iptakan

    porositas dan kegetasan sehingga, meskipun pengelasan baja-baja pemotongan

    bebas yang telah diresulfurisasi dapat dilakukan baja-baja tersebut sering kali

    lebih disukai disambung dengan $ara pematrian ( 'raing ).

    *. Pelat- pelat berpelapis:

    Penggunaan pelat berpelapis yang telah meluas terutama bahan galanis

    (berpelapis seng), dan juga yang berpelumas awal memberikan sejumlah

    tantangan baru. Dalama pengelasan tahanan (resistance %elding)&  seng akan

    menguap, membentuk plasma, dan mengakibatkan sputtering dan porositas, dan

    umur pemakaian elektroda tembaga akan berkurang oleh karena perpaduannya

    dengan seng. #etebalan pelapisannya tidak boleh berlebihan dan kerapatan

    panas yang diberikan juga harus disesuaikan. =da beberapa proses yang tidak

    dapat diterapkan.

    /. Baja tahan karat

    +",- !# Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    13/23

    aja jenis ini selalu memiliki kandungan krom, yang akan membentuk selaput

    8r *1/ yang sangat rapat. #ondisi pengelasannya harus dipilih sedemikian rupa

    sehingga mampu men$egah pembentukan selaput tersebut. &elain itu, baja

    austenitik (yang mengandung 8r dan +i) dapat dilas, namun karbida krom yang

    terbentuk pada suhu tinggi akan mengurangi kandungan krom yang larut di bawah

    nilai yang diperlukan untuk perlindungan terhadap korosi, dan korosi lanjutannya

    (%eld decay failure) merupakan an$aman tersendiri. ntuk menghindarinya, maka

    kandungan karbon harus sangat rendah, atau dengan menstabilkan baja tersebut

    (dengan menambahkan Ti, '1, atau +b ntuk membentuk karbida stabil), atau

    dengan memanaskan struktur hingga di atas !"""E8 setelah pengelasan lalu

    di$elup dingin untuk menahan karbon dan krom yang larut kembali dalam larutan.

    aja-baja tahan karat yang hanya mengandung krom memiliki struktur yang

    bersifat martensitik ataupun feritik. aja-baja feritik (dengan 8r lebih dari !6?)

    dapat dilas, namun butirnya yang kasar akan memperlemah sambungan yang

    dihasilkan. aja-baja martensitik mernbentuk martensit dengan tingkat kekerasan

    yang bergantung pada kandungan karbonnya; pemanasan awal yang $ermat dan

    diikuti dengan pemanasan pas$apengelasan pada suhu sekitar 7""o8

    dimaksudkan untuk mengubah martensit menjadi ferit yang ulet sementara karbida

    krom-nya mengendap.

    !. Besi !r

    Tingkat mampu las dari &esi $or (&ub-subbab 7./.! ) sangat beragam, namun

    banyak besi $or dalam kondisi telah dilas, khususnya mengunakan pengelasan

    dengan busur api. ahan pengisi bernikel tinggi banyak dipakai untuk

    menstabilkan bentuk grafitik-nya. Pemanasan awal dan pendinginan yang

    lambat. juga bermanfaat. Dalam pengelasan besi kelabu, batang kawat las harus

    diperkaya dengan silikon, dan untuk menjamin pembentukan grafit bulatF'g

    harus diikutsertakan pada batang kawat las dalam pengelasan besi $or nodular.

    esi $or mampu tempa (malleable iron) akan berubah menjadi besi putih yang

    getas, sehin-ga akan mengurangi ketangguhan hasil las. =pabila ketangguhan

    dianggap penting, maka struktur lasan harus diberi perlakuan panas atau

    penyambungannya dilakukan dengan $ara pematrian.

    Bahan – bahan Bukan Berdasar Besi

    +",- !( Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    14/23

    1. Bahan – bahan dengan titik lebur rendah

    Timah putih dan timah hitam (timbal) dapat dilas dengan mudah, dengan syarat

    inputan panas harus dijaga $ukup rendah untuk men$egah panas berlebih. &eng,

    di lain pihak, merupakan salah satu bahan yang sangat sulit dilas karena mudah

    beroksidasi dan juga menguap pada suhu rendah (pada 5"6E8). nsur ini dapat

    dilas dengan pengelasan tahanan atau pengelasan tap (stud %elding) meskipun

    penyolderan lunak lebih banyak digunakan.

    2. "luminium dam magnesium

    ahan-bahan ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik. &ebagian besar 

    paduannya dapat dilas dengan mudah, khususnya dengan memakai pelindung

    atau selimut gas inert. ika tidak, lapisan oksida perlu disingkirkan dengan bahan

    fluks yang kuat, yang selanjutna mungkin harus dibersihkan setelah pengelasan

    untuk men$egah korosi. ap (

  • 8/18/2019 proses produkzi

    15/23

    atau ditambahkan =l atau &i untuk membentuk oksida yang mengurangi

    penguapan. Perunggu timah putih memiliki kisaran pembekuan yang sangat luas

    dan karenanya termasuk sangat bersifat getas pada batas butir. ntuk ini, fosfor 

    pada batang kawat las akan men$egah oksidasi, sementara pemanasan

    pas$apengelasan diperlukan untuk melarutkan fasa antarlogam tak setimbang

    yang getas. ntuk perunggu aluminium tidak ada masalah, namun oksida yang

    terbentuk harus di$airkan, seperti halnya alumunium murni.

    $. %ikel

    0ogam ini beserta paduan-paduan larutan-padat-nya dapat dilas dengan mudah.

    Paduan-paduan super hasil pengerasan-presipitasi rnengandung 8r, =l, dan Ti,

    sehinga oksidanya harus dijadikan fluks atau pernbentukannya harus di$egah.

    &emua paduan nikel sangat peka terhadap sulfur, bahkan dalam jumlah yang

    sangat ke$il, yang dalam hal ini membentuk eutektik bertitik lebur rendah dan

    mengakibatkan retakan panas. &ejumlah paduan hasil pengerasan presipitasi

    memiliki kisaran suhu keuletan rendah dan juga dapat retak.

    &. 'itanium dan (ir!nium

    Paduan-paduan ini juga dapat dilas, namun atmosfer yang inert (bebas gas reaktif)

    sangat perlu untuk men$egah oksidasi; karena itulah, kedua bahan ini sering dilas

    dalam ruang pengelasan atmosfer inert yang tertutup atau dilas menggunakan

    sinar elektron.

    ). Paduan – paduan l!gam tahan api

    @, 'o, dan +b dapat dilas, namun penguapan oksida mengharuskan penggunaan

    teknik-teknik khusus (misalnya pengelasan sinar elektron).

    !".*. Pematrian

    0ogam-logam yang laGim digunakan sebagai pengisi diberikan dalam Tabel !".!

    untuk berbagai kelompok logam induk. &e$ara umum, logam pengisi dengan titik lebur 

    yang Aebih tinggi memberikan kekuatan yang juga lebih tinggi, namun suhu pematrian+",- !* Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    16/23

    (braing) yang tinggi dapat memengaruhi kekuatan logam induk. Dalam proses

    pematrian baja dengan tembaga, kelonggaran $elah adalah nol atau bahkan negatif;

    untuk bahan-bahan lain, pematrian dilakukan dengan kelonggaran $elah yang ke$il

    dan positif seperti biasa. ntuk paduan aluminium atau magnesium, titik lebur logam

    pengisi yang digunakan harus mendekati titik lebur logam induknya, karena itulah

    pemanasan induksi tidak dapat digunakan. Penambahan 'g dalam jumlah ke$il pada

    paduan aluminium $ukup berguna karena 'g berperan sebagai penangkap oksigen

    sehingga mengubah selaput oksida. Pengisi sering kali diberikan dalam bentuk

    pelapisan atau cladding dengan tebal !"-!4? pada salah satu atau kedua sisi pelat

    logam (paduan =A-&i untuk aluminium, 8u untuk baja dan baja tahan karat). #arbon di

    permukaan berpotensi men$egah pembasahan besi $or dan harus disingkirkan dengan

    memberikan perlakuan elektrolitik atau perlakuan pen$elupan dalam larutan garam

    mendidih terhadap komponen-komponen terkait.

    T=B0 !".! ogam-logam pengisi untuk pematri*n+ 

    0ogam Pengisi

    Penandaan suhu

     =@& #omposisi, wt ? Pematrian. H8 0oomn Anduk

    80A- A 55,58u-"."74P !!""-! !4" aja (I",/?8); baja

    paduan rendah

    8uP-* 5*,748u-7,*4P 2*"-27" Paduan tembaua

    =g- A 34=g- A 48u- A 6>n-*38d 6*"-76" j aja karbon baja paduan

    rendah; besi $or 

    =J-4 34=--/"8u-*4>n 7/4-234 baja tahan karat paduan

    tembaga

    98u>n-D 328u-3*>n-A1+i 54"-57" aja karbon rendah; baja

    paduan rendah; @8

    +i-* 73+i-/-78r3.4&i-/:e-"."68 !"!"-!!74 aja tahan karat; baja

    paduan rendah, baja

    perkakas

    =u-! /7=u-6/8u !"!4-!"5" aja tahan karat; baja

    paduan rendah, baja

    perkakas

    al&i-/ =A-!1&i38u-",A48r-",*>n- 47"-6"4 Paduan aluminium

    ",!4 'g (pematrian dengan

    +",- !- Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    17/23

    fluks)

    =A&i-7 =!-A1&i-",*48u-",*>n-A,4'- 45"-6"4 Paduan aluminium

    (pematrian dalam kondisi

    akum)

    KDihimpun dari  AS, andbook. ol. 6, Welding& 'raing. and Soldering.  =&'

    Anternational, !55/.

    &uhu yang Aebih tinggi akan memper$epat oksidasi; oleh karena itu, fluks yang

    digunakan harus lebih agresif. :luks terbuat dari borat, fluorida, klorida, dan bahan-

    bahan serupa lainnya dalam berbagai proporsi. =da juga yang dibuat untuk aplikasi-

    aplikasi tertentu dan menjamin sambungan yang terbasahi dengan sempurna (ambar 

    !2.*4). ntuk pematrian dalarn akum (braing vakum)& tekanan dalam tungku harus

    dikurangi untuk men$egah oksidasi, dan dalam beberapa kasus, fluks tidak diperlukan.

    Tungku-tungku yang dibuat se$ara khusus memungkinkan proses pembersihan

    minyak dan kotoran dengan $ara penguapan sebelum proses pematrian dalam akum

    dilakukan.

    Dalam pematrian cara celup (dip braing) panas diperoleh dengan men$elupkan

    komponen dalam larutan garam mendidih. Tingkat pemanasannya relatif tinggi dan

    garam yang dipakai juga dapat berfungsi sebagai fluks. Pengelasan cara patri (brae

    %elding) berbeda dari pematrian dalam hal bahwa pengisian $elahnya dengan logam

    untuk pematrian (biasanya kuningan), yang dibuat jauh lebih lebar, dilakukan dengan

    bantuan sebuah alat pen$etus busur api, sehingga aksi kapiler tidak berperan sama

    sekali. &elain untuk perakitan, proses ini juga digunakan untuk memperbaiki hasil

    penge$oran baja dan besi. Pomatrian difusi (diffusion braing)  jugaberbeda

    denganpengelasan difusi dalam hal bahwa selain terjadi difusi, lapisan $air juga

    terbentuk.$

    Pendinginan terkontrol dari rakitan hasil pematrian diperlukan untuk menjamin

    proses pemadatan atau pembekuan yang $epat namun tanpa menyebabkan distorsi

    pada rakitan atau retak pada sambungan.

    !".-. Penyolderan

    &ambungan yang disolder memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan

    sambungan hasil pematrian, tetapi $ara ini memungkinkan penyambungan komponen+",- ! Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    18/23

    tanpa memerlukan panas yang berlebihan. #arena suhu yang Aebih rendah, maka

    pembasahan yang baik menjadi lebih penting dalam proses penyolderan dibandingkan

    dalam pematrian. 1leh karenaitu, persiapan permukaan dengan menggunakan $ara

    mekanis atau kimiawi serta penggunaan fluks menjadi hal yang pokok.

    0ogam pengisi (solder) dapat dipilih berdasarkan referensi pada diagram fasa

    yangrelean. Permilikan sifat kelarutan padat yang baik adalah tanda memiliki sifat

    mampu-basah yang baik, meskipun keberadaan selaput-selaput Permukaan dapat

    sangat mengubah sifat-sifat ini. Permukaan yang tarnpak terlapisi se$ara seragam oleh

    solder mungkin tetap tak terbasahi oleh pemanasan ulang. Dengan demikian, sifat

    mampu solder (solderability) merupakan sifat teknis yang hanya dapat ditentukan

    melalui eksperimen. &e$ara umum, logam-logam bernilai tinggi dan tembaga dapat

    disolder dengan mudah; besi dan nikel memerlukan fluks yang lebih kuat; oksida yang

    kuat dari aluminium dan krom menjadikan proses penyolderan paduan aluminium dan

    baja dengan kandungan krom yang tinggi lebih sulit dilakukan. esi $or, titanium,

    magnesium, dan keramik (termasuk grafit) mernerlukan pelapisan awal (preplating).

    T=B0 !".* ahan-bahan solderK

    #isaran Peleburan

    #omposisi 0iuidus, E8 0iuidus, E8

    &n-4Pb *3" *//

    &n-/"Pb !5/ !2/

    &n-/7Pb !2/ !2/

    &n-4"Pb *!6 i2/

    &n-42Pb-*&b */! !24

    &n-54Pb /!* /"2

    Pb-4,4=g-",*4Pb /!2"

    /"3 &n-

    3=g

    &n-4&b *3" *//

    &n-5>n !55 !55

    &n-4"!n !*4 !!7

    >n-4=! /2* /2*

    KDihimpun dari =&', andbook. vol .6, Welding& 'raing& and Soldering.  =&'

    Anternational. !55/.

    &older yang paling banyak digunakan dulunya adalah paduan timah putih-timah

    +",- !/ Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    19/23

    hitam (timbal) (Tabel !".*) #andungan timah putih yang rendah (I 4?) akan

    memberikan kekuatan yang lebih tinggi dan masih banyak dipakai dalam radiator mobil

    dan tabung-tabung dari pelat timah putih. #isaran beku yang lebar dari paduan /4? &n

    menjadikan bahan ini ideal sebagai solder sapuan (%ipingsolder) untuk

    menyambungkan tabung-tabung tembaga. #omposisi eutektik (64 &n), menurut

    definisinya, memiliki titik lebur paling rendah dan menjadi padat pada suhu konstan,

    sehingga paling $o$ok untuk dipakai sebagaisambungan listrik. #andungan ra$un

    dalam timbale menjadikan bahan ini sama sekali tidak dipakai lagi dalam pipa air 

    minum, peralatan pengolah makanan, dan kontainer untuk produk-produk makanan;

    solder-solder &n-=g dan &n-&b dipakai untuk alat yang berkaitan dengan makanan

    dan baja tahan karat. #arena bahaya bagi operator, solder-solder timbal telah dan

    se$ara berangsur-angsur diganti dengan solder-solder bebas timbal pada berbagai

    aplikasi lain. 0ogam berpelapis, khususnya pelapis pelat timah putih, sangat $o$ok

    untuk penyolderan. &ejumlah besar bahan solder lainnya telah digunakan dalam

    berbagai aplikasi. &e$ara khusus, paduan &n->n dan >n-=l telah dikembangkan untuk

    penyolderan aluminium dengan fluks-fluks yang khusus.

    ntuk pengerjaan umum menggunakan solder-solder berbahan dasar timah putih,

    fluks yang dipakai adalah larutan air dari klorida seng (atau >n L +a L amonium) dan

    pada akhirnya harus dihilangkan untuk men$egah korosi. 9osin (gala atau resin keras)

    organik nonkorosif sangat diperlukan dalam pembuatan sambungan listrik karena

    korosi akan men$iptakan tahanan lokal yang tinggi dan bahkan dapat menghilangkan

    sifat konduksi.

    Penyolderan dapat dilakukan dengan menggunakan semua teknik yang

    dijelaskan dalam &ub-subbab !2.2.!. #arena hanya menggunakan suhu rendah, maka

    tembaga yang dipanaskan atau kepingan tembaga berpelapis besi (besi solder)

    banyak sekali digunakan. &older suhu-rendah dapat dipompa untuk mengaliri area

    sambungan. =gitasi atau pengadukan leburan solder dengan menggunakan

    gelombang ltrasonik mampu meningkatkan pembasahan dalam  penyolderan celup&

    sebuah teknik yang sangat berguna dalam penyolderan alumunium, seperti halnya

    teknik-teknik di mana permukaan yang akan digabungkan digosok (misalnya

    menggunakan transedur ultrasonik) sembari solder dialirkan ke atasnya. 'etode-

    metode khusus banyak digunakan dalam industri elektronik (&ub-subbab *".3./).

    !".. P23Y&M435&3 P%&STI$ +&3 $26&MI$ 

    +",- !0 Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    20/23

    Dalam berbagai kasus, sejumlah pertimbangan khusus perlu diberikan saat akan

    dilakukan penyambungHan bahan bukan logam.

    10.*.1. Penyambungan Plastik

    #omponen-komponen atau objek-objek yang terbuat dari plastik dapat

    disambungkan satu sama lain atau dengan logam dengan menggunakan berbagai

    arian teknik yang telah dibahas sejauh ini.

    !. Pengencangan mekanis menggunakan sekrup logam atau plastik yang

    dimasukkan ke dalam naf-naf atau lubang hasil pen$etakan (kadang hasil

    pemesinan) pada komponen, atau ke dalam sisipan-sisipan dari logam yang

    di$etak di dalam komponen plastik. &ambungan tersebut harus diran$ang

    sedemikian sehingga dapat meminimalkan efek pemuluran; karena itulah, sebagai

    $ontoh, sekrup jenis $ountersink (berkepala tirus) biasanya dihindari. sementara

    sarnbungan kan$ing (snap fits) lebih banyak  digunakan.*. Perapatan dan pengikatan termal untuk polimer-polimer termoplastik bergantung

    pada panas dan tekanan. &eperti dalam pengelasan dengan tekanan pada logam,

    permukaan sambungan harus bersih, karena itu deformasi lokal yang akan

    menghan$urkan serapan selaput-selaput permukaan sangat bemanfaat. +amun

    demikian, berbeda dengan logarn, peleburan polimer biasanya terjadi. =da

    beberapa teknik yang dapat digunakan

    a. Pengelasan dengan alat iris yang panas& Dengan alat iris atau rol yang

    dipanaskan maka $ara ini $o$ok diterapkan untuk komnponen-komponen tipis

    karena polimer merupakan konduktor atau penghantar panas yang buruk.

    &ebagai $ontoh, perapatan panas 0DPB (lo% density polyehyelene) disertai 

    dengan pelapisan PT:B (polytetrafluoroethylene) memakai peralatan yang

    dipanaskan se$ara elektrik.

    b. Penyambungan dengan gesekan bergantung pada pembangkitan panas pada

    bidang antarmuka, baik itu dengan pemutaran (pengelasan spin seperti dalam

    ambar !2.2a) atau dengan penggetaran. etaran dapat berupa osilasi 

    berfrekuensi rendah (/-// ) yang dapat dihasilkan dengan menggunakan

    peralatan mekanis, atau ultrasonik (*"-3" k

  • 8/18/2019 proses produkzi

    21/23

    dipanaskan se$ara induktif (seperti dalarn penyambungan bilah pisau pada

    gagangnya). egitu polimer melebur, komponen-komponen yang akan

    disarnbungkan dipres bersama-sama.

    d. Pengelasan dengan gas panas adalah sama dengan pengelasan dengan gas

    oksigen (ambar !2.*!), hanya saja di sini udara panas (atau gas inert) dipakai

    sebagai sumber panasnya. &ambungannya dipersiapkan, dibuat dengan

    potongan miring sebagaimana pada logam. dan sebuah batang kawat pengisi

    digunakan dengan karakteristik termoplastik %ang sama dengan komponen-

    komponen yang akan disambung.

    e. Pengelasan dengan inframerah terfokus tergantung pada panas lampu

    inframerah yang difokuskan menggunakan reflektor menjadi sinar yang sangat

    sempit (!,4-/ mm).

     f. Pemanasan dielektrik terjadi bila polimer yang merupakan isolator, ditempatkan

    dalam sebuah medan elektromagnet. :rekuensi yang digunakan sebesar !/-

    !"" '

  • 8/18/2019 proses produkzi

    22/23

    pertimbangan-pertimbangan pabrikasi. ntuk ini, persiapan permukaan

    merupakan hal yang sangat penting.3. Pengelasan dengan at pelaria mampu memberikan pengikatan yang kuat bila

    sebuah polimer ternoplastik (khususnya jenis amorp) memiliki Gat pelarut khusus,

    misalnya seperti yang dimiliki =&, PO8, P''=, polikarbonat, polistiren.4. Pengeringan bersamaan (cocuring) akan membentuk sambungan pada saat

    yang sama dengan saat plasti$ (atau komposit berdasar polimer) mongering.

    'etode-metode di atas, dengan sejumlah modifikasi, juga dapat diterapkan pada

    penyambungan komposit berdasar polirner.

    !"..#. Penyambungan $eramik

    &atu bidang yang relatif penting dan berkembang $ukup $epat adalah

    penyamnbungan keramik dengan keramik dan keramik dengan logam. 'asalah

    khusus mun$ul berkaitan dengan struktur, kelembamam, dan titik lebur yang sangat

    tinggi pada sejumlah keramik.

    #arbida atau lebih tepatnya karbida hasil penyinteran se$ara rutin dipatri dengan

    logam pengisi =g, 8u, atau =g-+i karena adanya bahan pengikat 8o atau +i

    memungkinkan terbentuknya sambungan yang pada dasarnya adalah sambungan

    antara logam dengan logam.

    #a$a dapat diikat dengan mudah dengan ka$a lainya hanya dengan

    memanaskannya pada suhu pelunakan lalu diberi tekanan, seperti dalam pengelasan

    padatan atas logam. Perapat ka$a-logam dapat dibuat karena ion logam dapat masuk

    ke dalam jaringan ka$a; hanya saja pertimbangan utamanya adalah penyesuaian

    koefisien pemuaian panas kedua bahan (untuk inilah penggunaan Anar dan #oar,

    Tabel 3.!).

    #eramik dapat diikat dengan loggam atau dengan keramik lainnya setelah proses

    metalisasi. ntuk alumina, proses moly-mangan ('o-'n) adalah yang paling banyak

    digunakan. ubur 'o, 'o1/, 'n, 'n1*  dan senyawa pembentuk

    ka$a dibubuhkan pada permukaan-permukaan yang akan disambungkan.

    Pemangganngan mendekati suhu !4""E8 akan mengakibatkan pembentukan lapisan

    rupa ka$a pada fasa batas butir rupa ka$a dalam alumina. &etelah pelapisan +i,

    pematrian dengan logam pengisi baru dapat dilakukan. Dalam pematrian aktif& bahan

    pengisi haruslah mengandung unsur-unsur yang se$ara kimia bersifat reaktif,

    +",- ## Nama Mata Kulia! dari Modul Pusat .a!a A/ar da eLearig

    Popy %uliarty,&T,'T httpwww.mer$ubuana.a$.id

  • 8/18/2019 proses produkzi

    23/23

    umumnya Ti, dan diterapkan langsung pada keramik. Pengikatan difusi  juga dapat

    diterapkan baik dalam sambungan logam-keramik atau keramik-keramik, kadang

    dengan antar lapisan logam. anyak di antara proses-proses tersebut yang sifatnya

    sangat khusus dan berada di luar $akupan materi ini.

    +aftar Pustaka

     =.&$hey.ohn, Proses 'anufaktur Antrodu$tion to 'anufa$turing Pro$ess /rd edition,

    *""5, '$.raw-