prosedur penyusunan modul

43
Tugas makalah PROSEDURE PENYUSUNAN MODUL JAUDIN FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN KI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SULTAN QAIMUDDIN

Transcript of prosedur penyusunan modul

Page 1: prosedur penyusunan modul

Tugas makalah

PROSEDURE PENYUSUNAN MODUL

JAUDIN

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN KI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SULTAN QAIMUDDIN

KENDARI

2015

Page 2: prosedur penyusunan modul

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT,

karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Yang telah

memberikan kemudahan kepada Penulis selama

menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kami

haturkan kepada Nabi besar Nabi Muhammad SAW.

Para sahabat dan para keluarganya. Terima kasih kami

ucapkan kepada Ibu Dr. Ambar Sri Lestari, M.Pd Selaku

Dosen pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran

Sungguh makalah saya ini jauh dari

kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran dari para

pembaca saya harapkan agar dapat lebih baik lagi.

Page 3: prosedur penyusunan modul

Sekian dan terima kasih

Kendari, April 2015

Penulis,

Kelompok 2

Page 4: prosedur penyusunan modul

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan

adanya bahan diklat sebagai media pembelajaran dan alat

bantu pelatihan sehingga memudahkan bagi pembelajar

untuk memahami suatu materi pelajaran, serta sebagai

panduan bagi widyaiswara/pengajar dalam

menyampaikan materi pelajaran. Bahan diklat adalah

bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk

mencapai suatu klasifikasi profesional tertentu. Dengan

demikian bahan diklat memiliki bentuk yang sangat

beragam. Dalam istilah bahasa Inggris, bahan diklat

diterjemahkan sebagai training resources, yaitu apa saja

yang dapat digunakan dalam pelatihan (anything can be

used for training). Pemilihan dan penyusunan bahan

diklat merupakan bagian dari kegiatan pemilihan strategi

pembelajaran di dalam diklat, yang dilakukan setelah

analisa instruksional.

Page 5: prosedur penyusunan modul

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari makalah ini, adalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan modul?

2. Hal-hal apa saja yang ada dalam modul?

3. Bagaimana prosedur penyusunan modul?

C. TUJUAN

Tujuan dari ingin dicapai dari makalah ini, yaitu:

1. Agar mahasiswa mengetahui mengenai

modul

2. Agar mahasiswa Memahami hal-hal apa

saja yang ada dalam modul

3. Memahami prosedur penyusunan modul

Page 6: prosedur penyusunan modul

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................

KATA PENGANTAR ...........................................

DAFTAR ISI..........................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...........................................B. Rumusan masalah ......................................C. Tujuan masalah..........................................

A. Bab ii pembahasan.....................................B. Pengertian modul........................................C. Tujuan modul............................................. D. Karakteristik modul....................................E. Hal-hal yang harus diperhatikan................ F. Prosedur penyusunan modul......................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..........................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: prosedur penyusunan modul

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODUL

Modul merupakan sarana  pembelajaran yang

berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara

mengevaluasi yang dirancang secara sistematis. Sebuah

kompetensi dan sub kompetensi dikemas dalam satu

modul yang utuh (self contained) untuk memenuhi

kebutuhan belajar pada mata kuliah tertentu dan proses

pembelajaran tertentu,Materi modul disusun secara

menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan

serta dapat digunakan untuk belajar mandiri (self

instructional), dan penggunaannya tidak tergantung

dengan media lain (self alone). Modul memberi

kesempatan kepada mahasiswa untuk latihan,

merangkum dan mengukur kemampuan dengan

melakukan tes sendiri (self test).

Page 8: prosedur penyusunan modul

Modul mengakomodasi kesulitan belajar

mahasiswa dengan memberikan tindak lanjut dan

memberi kesempatan mengembangkan diri dengan

materi pengayaan. Modul  sekurang-kurangnya memiliki

sampul atau topik yang jelas, rumusan kompetensi dasar

atau kemampuan akhir, uraian dan contoh yang rinci,

menyediakan latihan soal atau tes formatif dan

menggunakan daftar pustaka yang memadai.Modul

pembelajaran merupakan satuan program belajar

mengajar  yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa

sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa

kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel,

2009:472).

Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang

disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi

materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara

mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan

(Anwar, 2010). Menurut Goldschmid, Modul

pembelajaran sebagai sejenis satuan kegiatan belajar

yang terencana, di desain guna membantu siswa

Page 9: prosedur penyusunan modul

menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah

semacam paket program untuk keperluan belajar

(Wijaya, 1988:128).Vembriarto (1987:20), menyatakan

bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket

pengajaran yang memuat satu unit konsep daripada

bahan pelajaran. Pengajaran modul merupakan usaha

penyelanggaraan pengajaran individual yang

memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan

pelajaran sebelum dia beralih kepada unit

berikutnya.Berdasarkan beberapa pengertian modul di

atas maka dapat disimpulkan bahwa modul

pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang

dikemas secara sistematis dan menarik sehingga mudah

untuk dipelajari secara mandiri.

B. TUJUAN MODUL

1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan

agar tidak terlalu bersifat  verbal.

2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya

indera peserta didik dan pendidik.

3. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi

peserta didik atau peserta diklat;

Page 10: prosedur penyusunan modul

4. Mengembangkan kemampuan peserta didik

dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan

dan sumber belajar lainnya,

5. Memungkinkan peserta didik belajar mandiri

sesuai kemampuan dan minatnya.

6. Memungkinkan peserta didik dapat mengukur

atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

C. CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK

1.  Self Instructional

Peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri,

tidak tergantung pada pihak lain.

2. Self Contained

Seluruh materi pembelajaran dari satu standar

kompetensi atau kompetensi dasar yang dipelajari

terdapat di dalam satu modul secara utuh

3. Stand Alone

Modul manual / multimedia yang dikembangkan

tidak tergantung pada media lain atau tidak harus

digunakan bersama-sama dengan media lain

Page 11: prosedur penyusunan modul

4. Adaptif

Modul memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap

perkembangan ilmu dan teknologi

5. User friendly

Modul memenuhi kaidah bersahabat / akrab dengan

pemakainya

D. HAL-HAL YANG HARUS

DIPERHATIKAN

1. Konsistensi dalam penggunaan :

Font

Spasi

Tata letak (layout)

2. Bentuk dan Ukuran Huruf

Bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca

Perbandingan huruf yang proporsional

Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh

teks

3. Format

  Format kolom tunggal atau multi

Format kertas vertikal atau horisontal

Icon yang mudah dipahami

Page 12: prosedur penyusunan modul

4. Pengorganisasian

Tampilkan peta/bagan

 Urutan dan susunan yang sistematis

Tempatkan naskah, gambar dan ilustrasi yang

menarik  

Antar bab, antar unit dan antar paragraph dengan

susunan dan alur yang mudah dipahami

Judul, sub judul (kegiatan belajar), dan uraian

yang mudah diikuti

5. Daya Tarik

Mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi),

bentuk dan ukuran huruf yang serasi

Menempatkan rangsangan-rangsangan berupa

gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf tebal,

miring, garis bawah atau warna.

Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.

6. Ruang (spasi kosong)

Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah

atau gambar untuk menambah kontras

penampilan modul

Page 13: prosedur penyusunan modul

E. PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL

Indikator Pembelajaran :

1. Menentukan judul modul secara tepat

2. Menjelaskan prosedur penyusunan modul

3. Mengidentifikasi penutup pada bahan ajar secara

lengkap

1. Penyusunan Judul Modul

Pemberian judul atau penjudulan merupakan alat bantu

bagi pembaca modul untuk mempelajari materi yang

disajikan dalam bentuk teks tertulis. Penjudulan

membantu pembelajar untuk menemukan bagian dari

teks yang ingin dipelajari, memberi tanda awal dan akhir

suatu topik, memberi kesan bahwa topik-topik

terkelompok dalam topik yang lebih besar, memberi ciri

topik yang penting yang memerlukan pembahasan

panjang dengan melihat banyak halaman untuk

membahas topik tersebut. Struktur penjudulan

Page 14: prosedur penyusunan modul

mencerminkan struktur materi yang dikembangkan oleh

penulis modul.

Pada penyusunan judul modul ada beberapa langkah

yang harus diperhatikan yaitu mengidentifikasi

kompetensi dasar yang telah ditetapkan, aspek materi

pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Selain itu kita

juga mengidentifikasi indikator dan penilaian yang ingin

dicapai. Kemudian kita menyusun draft modul.

Penyusunan draft modul merupakan proses penyusunan

dan pengorganisasian materi pembelajaran dari suatu

kompetensi atau sub kompetensi menjadi satu kesatuan

yang sistematis. Penyusunan draft modul bertujuan

menyediakan draft suatu modul sesuai dengan

kompetensi atau sub kompetensi yang telah ditetapkan.

Penulisan draft modul dapat dilaksanakan dengan

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tetapkan judul modul

b. Tetapkan tujuan akhir yaitu kemampuan yang harus

dicapai oleh peserta didik setelah selesai mempelajari

satu modul

Page 15: prosedur penyusunan modul

c. Tetapkan tujuan antara yaitu kemampuan spesifik yang

menunjang tujuan akhir

d. Tetapkan garis-garis besar atau outline modul

e. Kembangkan materi pada garis-garis besar

f. Periksa ulang draft yang telah dihasilkan

Kegiatan penyusunan draft modul hendaknya

menghasilkan draft modul yang sekurang-kurangnya

mencakup:

a. Judul modul; menggambarkan materi yang akan

dituangkan di dalam modul;

b. Kompetensi atau sub kompetensi yang akan dicapai

setelah menyelesaikan mempelajari modul;

c. Tujuan terdiri atas tujuan akhir dan tujuan antara yang

akan dicapai peserta didik setelah mempelajari modul;

d. Materi pelatihan yang berisi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari dan

dikuasai oleh peserta didik;

e. Prosedur atau kegiatan pelatihan yang harus diikuti

oleh peserta didik untuk mempelajari modul;

Page 16: prosedur penyusunan modul

f. Soal-soal, latihan, dan atau tugas yang harus dikerjakan

atau diselesaikan oleh peserta didik;

g. Evaluasi atau penilaian yang berfungsi mengukur

kemampuan peserta didik dalam menguasai modul;

h. Kunci jawaban dari soal, latihan dan atau pengujian

Kemudian kita dapat melakukan uci coba draft

modul. Uji coba draft modul adalah kegiatan

penggunaan modul pada peserta terbatas, untuk

mengetahui keterlaksanaan dan manfaat modul dalam

pembelajaran sebelum modul tersebut digunakan secara

umum. Uji coba draft modul bertujuan untuk;

a. mengetahui kemampuan dan kemudahan peserta dalam

memahami dan menggunakan modul;

b. mengetahui efisiensi waktu belajar dengan

menggunakan modul; dan

c. mengetahui efektifitas modul dalam membantu peserta

mempelajari dan menguasai materi pembelajaran.

Untuk melakukan uji coba draft modul dapat diikuti

langkah-langkah sebagai berikut.

Page 17: prosedur penyusunan modul

a. Siapkan dan gandakan draft modul yang akan diuji

cobakan sebanyak peserta yang akan diikutkan dalam uji

coba.

b. Susun instrumen pendukung uji coba.

c. Distribusikan draft modul dan instrumen pendukun uji

coba kepada peserta uji coba.

d. Informasikan kepada peserta uji coba tentang tujuan

uji coba dan kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta

uji coba.

e. Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen uji

coba.

f. Proses dan simpulkan hasil pengumpulan masukan

yang dijaring melalui instrumen uji coba. Dari hasil uji

coba diharapkan diperoleh masukan sebagai bahan

penyempurnaan draft modul yang diuji cobakan.

Terdapat dua macam uji coba yaitu uji coba dalam

kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba

kelompok kecil adalah uji coba yang dilakukan hanya

kepada 2 - 4 peserta didik, sedangkan uji coba lapangan

Page 18: prosedur penyusunan modul

adalah uji coba yang dilakukan kepada peserta dengan

jumlah 20 – 30 peserta didik.

Penstrukturan modul bertujuan untuk memudahkan

peserta belajar mempelajari materi. Satu modul dibuat

untuk mengajarkan suatu materi yang spesifik supaya

peserta belajar mencapai kompetetensi tertentu. Struktur

penulisan suatu modul sering dibagi menjadi tiga bagian,

seperti terlihat pada bagan berikut.

Validasi

langkah-langkah sebagai berikut.

• Siapkan dan gandakan draft modul yang akan

divalidasi sesuai dengan banyaknya validator

yang terlibat.

• Susun instrumen pendukung validasi.

• Distribusikan draft modul dan instrumen validasi

kepada peserta validator.

• Informasikan kepada validator tentang tujuan

validasi dan kegiatan yang harus dilakukan oleh

validator.

Page 19: prosedur penyusunan modul

• Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen

validasi.

• Proses dan simpulkan hasil pengumpulan

masukkan yang dijaring melalui instrumen

validasi.

Revisi

perbaikan modul harus mencakup aspek-aspek penting

penyusunan modul di antaranya yaitu;

• pengorganisasian materi pembelajaran;

• penggunaan metode instruksional;

• penggunaan bahasa; dan

• pengorganisasian tata tulis dan perwajahan.

Bagian pembuka

a. Judul

Judul modul perlu menarik dan memberi gambaran

tentang materi yang dibahas. Misalnya, modul tentang

Page 20: prosedur penyusunan modul

”Rapat” dapat dibuat menarik dan mencerminkan isi

materi dengan judul modul ”Merencanakan dan

Melaksanakan Rapat yang Efektif”.

b. Daftar isi

Daftar isi menyajikan topik-topik yang dibahas. Topik-

topik tersebut diurutkan berdasarkan urutan kemunculan

dalam modul. Pembelajar dapat melihat secara

keseluruhan, topik-topik apa saja yang tersedia dalam

modul. Daftar isi juga mencantumkan nomor halaman

untuk memudahkan pembelajar menemukan topik.

c. Peta Informasi

Modul perlu menyertakan peta Informasi. Pada daftar isi

akan terlihat topik apa saja yang dipelajari, tetapi tidak

terlihat kaitan antar topik tersebut. Pada peta informasi

akan diperlihatkan kaitan antar topik-topik dalam modul.

Peta informasi yang disajikan dalam modul dapat saja

menggunakan diagram isi bahan ajar yang telah

dipelajari sebelumnya. Misalkan modul mengenai

penyelenggaraan rapat yang diperuntukkan bagi para

Page 21: prosedur penyusunan modul

kepala sekolah.

Dalam menyusun judul modul kita juga harus

memperhatikan buku-buku dan bahan ajar. buku-buku

dan sumber bahan yang digunakan dapat berupa data

primer maupun sekunder yang sudah dijelaskan di atas.

Bagian Inti

1. pendahuluan/tinjauan materi

mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi

yang akan dipelajari; memberikan petunjuk bagaimana

memelajari materi yang akan disajikan.

2. Hubungan materi dengan pelajaran lain

Materi pada modul sebaiknya lengkap, dalam arti semua

materi yang perlu dipelajari tersedia dalam modul.

3. Uraian materi

Uraian materi merupakan penjelasan secara terperinci

tentang materi pembelajaran yang disampaikan dalam

modul.

Page 22: prosedur penyusunan modul

Bagian penutup

a. Glossary atau daftar isitilah

Glossary berisikan definisi-definisi konsep yang dibahas

dalam modul. definisi tersebut dibuat ringkas dengan

tujuan untuk mengingat kembali konsep yang telah

dipelajari.

b. Tes Akhir

Tes-akhir merupakan latihan yang dapat pembelajar

kerjakan setelah mempelajari suatu bagian dalam modul.

Aturan umum untuk tes-akhir ialah bahwa tes tersebut

dapat dikerjakan oleh pembelajar dalam waktu sekitar

20% dari waktu mempelajari modul. Jadi, jika suatu

modul dapat diselesaikan dalam tiga jam maka tes-akhir

harus dapat dikerjakan oleh peserta belajar dalam waktu

sekitar setengah jam

c. Indek

Indeks memuat istilah-istilah penting dalam modul serta

halaman di mana adalah tersebut ditemukan. Indeks perlu

diberikan dalam modul supaya pembelajar mudah

menemukan topik yang ingin dipelajari. Indeks perlu

Page 23: prosedur penyusunan modul

mengandung kata kunci yang kemungkinan pembelajar

akan mencarinya

Kelemahan Pembelajaran dengan Menggunakan

Modul

Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut

dengan belajar mandiri. Menurut Suparman (1993:197),

menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini

mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut :

1.      Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang

dibutuhkan lama.

2.      Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang

mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan

siswa yang belum  matang pada khususnya.

3.      Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari

fasilitator untuk terus menerus mamantau proses belajar

siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu

setiap waktu siswa membutuhkan.

Tjipto (1992:72), juga mengungkapkan beberapa hal

yang memberatkan belajar dengan menggunakan modul,

yaitu :

1.      Kegiatan belajar memerlukan organisasi yang baik

Page 24: prosedur penyusunan modul

2.      Selama proses belajar perlu diadakan beberapa

ulangan/ujian, yang perlu dinilai sesegera mungkin

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat

disimpulkan bahwa dalam pembelaj aran menggunakan

modul juga memiliki beberapa kelemahan yang

mendasar yaitu bahwa memerlukan biaya yang cukup

besar serta memerlukan waktu yang lama dalam

pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri, dan

membutuhkan ketekunan tinggi dari guru sebagai

fasilitator untuk terus memantau proses belajar siswa.

Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan

Modul

Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya,

siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan

belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat

menghargai perbedaan individu, sehingga siswa dapat

belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka

pembelajaran semakin efektif dan efisien.

Tjipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan

yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara

lain :

Page 25: prosedur penyusunan modul

1.      Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa

mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan

yang sesuai dengan kemampuannya.

2.      Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa

mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan

mana yang kurang berhasil.

3.      Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan

kemampuannya.

4.      Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang

semester.

5.      Pendidikan lebih berdaya guna.

Selain itu Santyasa (Suryaningsih, 2010:31), juga

menyebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari

pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai

berikut :

1.      Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali

mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas

dan sesuai dengan kemampuan.

2.      Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa

mengetahui benar, pada     modul yang mana siswa telah

berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka

belum berhasil.

Page 26: prosedur penyusunan modul

3.      Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu

semester.

4.      Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan

pelajaran disusun menurut jenjang akademik.

DAFTAR PUSTAKA

Page 27: prosedur penyusunan modul

Akhmad,sudrajat.Pengembangan Bahan

Ajar.ppt.wordpress.com (diakses tanggal 28 september

2009)

Diktat Penyusunan Soal, 2003. Pusat Penilaian

Pendidikan Depdiknas.

Pedoman Penyusunan Modul di Lingkungan Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan berdasarkan

Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan Nomor PER-003/PP/2009.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

3 tahun 2011 tentang Juknis Jabatan Fungsional

Widyaiswara dan Angka Kreditnya.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

5 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penulisan Modul

Pendidikan dan Pelatihan.

Suaidinmath,2010.Teknik Penyusunan Modul.

Soetrisno & Azhari. 2006. Pengembangan Modul Diklat.

Lembaga Administrasi Negara. Jakarta: LAN.

BAB III

PENUTUP

Page 28: prosedur penyusunan modul

A. KESIMPULAN

Modul merupakan media atau sarana 

pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-

batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara

sistematis dan menarik untuk mencapai standar

kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya.

Modul merupakan suatu paket pengajaran yang disusun

secara sistematis, terarah, lengkap sesuai standar

kompetensi dan kompetensi dasar .modul digunakan

untuk memperjelas dan mempermudah penyajian pesan

atau materi agar tidak terlalu bersifat verbal. Selain itu

modul juga dapat digunakan untuk meningkatkan

motivasi belajar bagi peserta diklat dan mengembangkan

kemampuan dalam berinteraksi langsung dengan

lingkungan.