Presentasi Kasus 1 Phanie
-
Upload
phaniecarmerlita -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Presentasi Kasus 1 Phanie
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 1/36
PRESENTASI KASUS
Demam Thyfoid
Disusun Oleh :
Stephanie Carmerlita Fernandez
030.10.260
Pembimbing :
dr. Rosida Sihombing, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEATAN ANAK
PERIODE !" NO#EM$ER !%&' ( !) *ANUARI !%&+
RUMA SAKIT UMUM DAERA $UDI ASI
,AKULTAS KEDOKTERAN UNI#ERSITAS TRISAKTI
*AKARTA
!%&'
$A$ I
PENDAULUAN
Penyait in!esi adalah salah sat" masalah esehatan d"nia, termas" #ndonesia yang
memilii insiden penyait in!esi yang tinggi. Penyait in!esi emerging adalah penyait
in!esi bar" yang sebel"mnya bel"m pernah dienal, sedangan penyait in!esi re-emerging
adalah penyait in!esi sebel"mnya pernah dienal, em"dian hilang tetapi m"n$"l embali
dengan tampilan lebih %ir"len dan pola epidemilogi.
1
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 2/36
&emam ti!oid dan parati!oid mer"paan penyait in!esi a"t "s"s hal"s. #ndonesia
dan sebagian besar Asia Selatan mer"paan daerah endemi demam ti!oid. Ana'ana
praseolah dan yang ber"sia ('1) tah"n seringali men*adi penderita penyait ini aibat
perila" *a*an sembarangan yang maanan ma"p"n min"man yang dions"msi tida te*amin
ebersihannya. &emam ti!oid ter*adi pada 16'33 *"ta orang setiap tah"nnya, dengan
meninggal sebanya (00.000.
#nsidens demam ti!oid ber%ariasi di #ndonesia dan biasanya terait dengan sanitasi
ling"ngan+ di daerah r"ral -aa /arat 1( as"s per 100.000 pend"d", sedangan di
daerah "rban ditem"an 60'10 per 100.000 pend"d". Perbedaan insiden di perotaan
berh"b"ngan erat dengan penyediaan air bersih yang bel"m memadai serta sanitasi
ling"ngan dengan pemb"angan sampah yang "rang memen"hi syarat esehatan
ling"ngan. &i #ndonesia, mayoritas penderitanya adalah elompo "m"r 3'1) tah"n )1.Pel"ang esemb"han demam ti!oid tergant"ng dari "m"r, eadaan "m"m, dera*at
eebalan t"b"h, *"mlah dan %ir"lensi Salmonella, serta $epat dan tepatnya pengobatan.
Anga ematian pada ana'ana sebesar 2,6, dan pada orang deasa ,4, dengan rata'
rata (,.
$A$ II
PRESENTASI KASUS
$A-IAN ILMU KESEATAN ANAK
,AKULTAS KEDOKTERAN UNI#ERSITAS TRISAKTI
RS PENDIDIKAN : RSUD $UDI ASISTATUS PASIEN KASUS I
Nama Mahasis.a : S/e0hanie 1a2me2li/a ,e2nande3
Pembimbing : d24 Rosida Sihombing5 S0A
NIM : %"%4&%4!+% Tanda /angan:
IDENTITAS PASIEN
5ama An. A -enis 7elamin Peremp"an
8m"r tah"n S"" /angsa -aa
99: Pealongan, 1 ;aret 200 Agama #slam
Alamat -ln. ;"orobi R9 02 R< 03 7alibata, Pan$oran, -aarta tim"r
Pendidian S& elas 2
O2ang /ua 6 7ali
Ayah: Ibu :
2
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 3/36
5ama 9n. ;
8m"r 33
Alamat -ln. ;"orobi R9 02 R< 03
7alibata, Pan$oran, -aarta tim"r
Peer*aan /"r"h pabri tah"
Penghasilan Rp.1.(00.000
Pendidian S&
S"" /angsa -aa
Agama #slam
5ama 5y. =
8m"r 32
Alamat -ln. ;"orobi R9 02 R< 03
7alibata, Pan$oran, -aarta tim"r
Peer*aan /"r"h pabri tah"
Penghasilan Rp 1.(00.000
Pendidian S&
S"" /angsa -aa
Agama #slam
="b"ngan dengan orang t"a pasien mer"paan ana and"ng
I4 RI7A8AT PEN8AKIT
Anamnesis dila"an se$ara alloanamnesis dengan 5y. ib" and"ng pasien.
:oasi /angsal lantai > 9im"r, amar (10.
9anggal ? at" 26 5o%ember 201( p""l 14.30 <#/.
9anggal mas" 26 5o%ember 201(
7el"han "tama &emam se*a ( hari S;RS se*a sabt" sore, 21 5o%ember 201(
7el"han tambahan ;"al, nyeri per"t, nyeri "l" hati, na!s" maan ber"rang, eringatan.
A RI7A8AT PEN8AKIT SEKARAN-
Pasien datang e #@& RS8& /"dhi Asih diantar oleh ib"nya dengan el"han demam
se*a ( hari S;RS sabt" sore, 21 5o%ember 201(. &emam mendada tinggi, dirasaan nai
t"r"n, nai seitar p""l 1(.00 sore dan t"r"n dipagi hari p""l 06.00, demam tida di""r
dengan termometer tetapi hanya perabaan tangan. Pada malam hari, demam terasa tinggi
tetapi tida sampai menggigil. Pasien s"dah diberi obat pen"r"n panas inzana oleh ib"nya
pada sabt" malam, 21 5o%ember 201( nam"n, demam tida t"r"n. 7eesoan harinya
mingg", 22 5o%ember 201( diberian obat h"!agrip oleh ib"nya nam"n, demam masih
bel"m t"r"n. Pada hari senin 24 5o%ember 201( pasien dibaa e doter dan diberi obat
para$etamol dan obat p"yer "nt" 2 hari, nam"n demam masih bel"m t"r"n, sehingga ib"
pasien membaa pasien e p"sesmas 7alibata 1 dan dir"*" e RS /"dhi Asih.
Selain demam, pasien *"ga mengel"han adanya m"al dan nyeri "l"h hati dirasaan
se*a 1 hari S;RS tetapi tida ada m"ntah. 5a!s" maan pasien men"r"n se*a demam,
maanan men*adi tida berasa sehingga setiap maan hanya 4'( s"ap sa*a dalam sehari,
biasanya maan 3sehari. 9ida ada el"han s"ara sera ma"p"n nyeri tenggoroan. Pasien
tida ada el"han bat" berdarah ma"p"n pile. /A7 tida ada el"han, arna "ning, nyeri
dan /A7 berdarah disangal. /A/ dirasan lan$ar, tida ada el"han, bab berdarah ma"p"n
/A/ hitam *"ga disangal oleh pasien. 9ida ada el"han nyeri sendi ata"p"n badan pegal B
pegal. 7el"han nyeri epala *"ga disangal. Riayat *a*an maanan sembarangan disangal.
Pasien *"ga men*adi lebih eringatan se*a demam, 3 ganti ba*" dalam sehari arena
basah oleh eringat. 9ida ada el"han timb"l binti'binti merah dibadan ma"p"n memar.
3
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 4/36
7el"han g"si berdarah disangal, el"han mimisan disangal. Pasien menyangal ada
bepergian el"ar ota dalam 1 b"lan terahir.
$ RI7A8AT KEAMILAN 6 KELAIRAN
KEAMILAN
;orbiditas
ehamilan
9ida ada. =ipertensi ', diabetes mellit"s ',
anemia ', penyait *ant"ng ', penyait par" ',
in!esi pada ehamilan ', asma '
Peraatan antenatal A5C r"tin selama hamil e bidan , im"nisasi 99
2 ali
KELAIRAN
KELAIRAN
9empat persalinan R"mah Sendiri
Penolong persalinan /idan
Cara persalinanSpontan
;asa gestasi 3 mingg" $""p b"lan
7eadaan bayi
/erat lahir 3000 gram
Pan*ang lahir l"pa
:ingar epala tida tah"
:angs"ng menangis
;erah
P"$at '
/ir" '
7"ning '
5ilai AP@AR tida tah"
7elainan baaan tida adaKesim0ulan 2i.aya/ 9ehamilan69elahi2an: Pasien lahir spontan, neonat"s $""p b"lan
dengan berat badan lahir ses"ai masa ehamilan.
14 RI7A8AT PERKEM$AN-AN
Pert"mb"han gigi # 8m"r ) b"lan 5ormal (') b"lan
@angg"an perembangan mental 9ida ada
Psiomotor
9eng"rap 8m"r ( b"lan 5ormal 3'4 b"lan
&"d" 8m"r b"lan 5ormal 6') b"lan/erdiri 8m"r ) b"lan 5ormal )'12 b"lan
/er*alan 8m"r 12 b"lan 5ormal 13 b"lan
/i$ara 8m"r 12 b"lan 5ormal )'12 b"lan
Perembangan p"bertas
Ramb"t p"bis '
Pay"dara '?'
;enar$he '
Kesim0ulan 2i.aya/ 0e2/umbuhan dan 0e29embangan : bai ses"ai "sia.
4
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 5/36
D4 RI7A8AT MAKANAN
Umu2
bulan;ASI6PASI $uah 6 $is9ui/ $ubu2 Susu Nasi Tim
0 B 2 AS# ' ' '
2 B 4 AS# ' ' '
4 B 6 AS# ' ' '
6 B AS# PAS#
B 10 AS# PAS#
10 '12 AS# PAS#
Kesim0ulan 2i.aya/ ma9anan: Pasien tida mengalami es"litan maan.
E4 RI7A8AT IMUNISASI#a9sin Dasa2 umu2 ; Ulangan umu2 ;
/C@ D D
&P9 ? P9
Polio
Campa D D
=epatitis /
Kesim0ulan 2i.aya/ imunisasi : im"nisasi dasar lengap, tapi ib" tida ingat "sia saat
pasien diim"nisasi.
,4 RI7A8AT KELUAR-A
a4 1o2a9 Re02odu9si
NoTanggal lahi2
umu2;
*enis
9elaminidu0
Lahi2
ma/iAbo2/us
Ma/i
sebab;
Ke/e2angan
9eseha/an
1. 23 -"ni 2004 :ai'lai ' ' ' Sehat
2 1 ;aret 200 Peremp"an ' ' ' Sait
b4 Ri.aya/ Pe2ni9ahan
Ayah 6 7ali Ibu 6 7ali
Nama 9n. ; 5y. =Pe29a.inan 9e< 1 1
5
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 6/36
Umu2 saa/ meni9ah 1) 20
Pendidi9an /e2a9hi2 S& S&
Agama #slam #slam
Su9u bangsa -aa -aa
Keadaan 9eseha/an Sehat Sehat
Kosanguini/as ' 'Penya9i/5 bila ada ' '
= Ri.aya/ Penya9i/ Kelua2ga
9ida ada di el"arga yang memilii el"han yang sama seperti pasien. Riayat
penyait asma, alergi, darah tinggi, penyait *ant"ng dan en$ing manis disangal.
Kesim0ulan 2i.aya/ 9elua2ga: tida ada yang memilii el"han seperti pasien.
-4 RI7A8AT PEN8AKIT 8AN- PERNA DIDERITA
Penya9i/ Umu2 Penya9i/ Umu2 Penya9i/ Umu2Alergi <; &i!teria <; Penyait *ant"ng <;
Ca$ingan <; &iare>; umu2 &
/ahun ! bulanPenyait gin*al <;
&/& <; 7e*ang>; umu2 & /hn
! bulanRadang par" <;
Etitis <; ;orbili <; 9/C <;
Parotitis <; Eperasi <; :ain'lain '
Kesim0ulan Ri.aya/ Penya9i/ yang 0e2nah dide2i/a : pasien bel"m pernah sait seperti
ini sebel"mnya. Pasien memp"nyai riayat e*ang demam dan diare saat "sia 1 tah"n 2
b"lan.
4 RI7A8AT LIN-KUN-AN PERUMAAN
Pasien tinggal bersama ayah, ib"nya dan aanya dir"mah mili sendiri. R"mah
memilii %entilasi yang $""p, *endela dib"a tiap pagi agar "dara dan sinar matahari dapat
mas" e dalam r"mah. S"mber air bersih "nt" eperl"an sehari'hari mengg"naan air dariPA;. S"mber air min"m dari air galon dan *"ga masa air. 9ida terdapat penamp"ngan air
dir"mah seperti dr"m penamp"ng ata"p"n aleng beas. &i amar mandi ada ba mandi
yang dibersihan 3 semingg" oleh ib" pasien. @ot di depan r"mah dibersihan oleh
el"rahan dan sampah di depan r"mah setiap hari diang"t oleh pet"gas ebersihan. &aerah
tempat tinggal adalah per"mahan padat pend"d". -ara antar r"mah yait" 40'100m
Kesim0ulan 9eadaan ling9ungan: :ing"ngan per"mahan $""p bai, tetapi padat
pend"d".
I4 RI7A8AT SOSIAL DAN EKONOMI
6
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 7/36
Ayah dan ib" pasien beer*a sebagai b"r"h pabri tah" dengan penghasilan Rp
1.(00.000 . ;en"r"t ib" pasien penghasilan terseb"t $""p "nt" memen"hi eb"t"han
poo sehari'hari.
Kesim0ulan sosial e9onomi: penghasilan ayah dan ib" pasien terseb"t $""p "nt"
memen"hi eb"t"han poo sehari'hari.
II4 PEMERIKSAAN ,ISIK
&ila"an pada tanggal 26 5o%ember 201( p""l 14.30.00 <#/ di bangsal lantai >
tim"r amar (10.
S/a/us -ene2alis
Keadaan Umum
7esan Sait tampa sait sedang7esadaran $ompos mentis
7eadaan lain anemis ', iteri ', sianosis ', dyspnoe '
Da/a An/2o0ome/2i
/erat /adan 2( g
Pan*ang /adan 120 $m
:ingar epala 4) $m
:ingar lengan atas 1),( $m
S/a/us -i3i
< // ? 8 2(?23 100 10 @izi bai
< 9/ ? 8 120?122 100 ) 9inggi normal
< // ? 9/ 2(? 22 100 113 @izi bai
/erdasaran "r%a C&C tah"n 2000, gizi ana termas" dalam gi3i bai9 .
Tanda #i/al
5adi 112 ? menit, "at, isi $""p, e"al anan dan iri, reg"lar
5a!as 2 ?menit, tipe abdomino'toraal, inspirasi espirasi 1 3
S"h" 36,) GC, ailla di""r dengan thermometer air rasa
9eanan darah 100?0 mm=g
KEPALA :ingar epala 4) $m ;en"r"t "r%a 5aeila"s H'2S& ' ?>26
5ormo$ephali, "b"n'"b"n besar s"dah men"t"p
RAM$UT Ramb"t hitam, distrib"si merata dan tida m"dah di$ab"t, tipis
7A*A <a*ah simetris, tida ada pembengaan, l"a ata" *aringan par"t, facial
flush'
MATA
Alis mata merata, madarosis '
/"l" mata hitam, merata, triiasis '>is"s normal Ptosis '?'
7
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 8/36
Slera iteri '?' :ago!thalm"s '?'
7on*"ngti%a anemis '?' Ce"ng '?'
Iophthalm"s '?' 7ornea *ernih ?
Indophtalm"s '?' :ensa *ernih ?
Strabism"s '?' P"pil b"lat, isoor
5istagm"s '?'Re!les $ahaya langs"ng ? , tida langs"ng ?
TELIN-A
/ent" normotia 9"li '?'
5yeri tari a"ri"la '?' 5yeri tean trag"s '?'
:iang telinga lapang ? ;embran timpani s"lit dinilai
Ser"men '?' Re!les $ahaya s"lit dinilai
Cairan '?'
IDUN-
/ent" simetris 5apas $"ping hid"ng '?'
Seret '?' &e%iasi sept"m ';"osa hiperemis '?' 7ona e"tro!i ?
$I$IR m"osa berarna merah m"da, 9e2ing >;5 sianosis '
MULUT trism"s ',oral hygiene bai, t"mb"h gigi , m"osa g"si dan pipi
berarna merah m"da.
LIDA normoglosia, m"osa merah m"da ', atro!i papil ', /2emo2 <;5 =oa/ed
/ongue <;5
TEN--OROKAN Ar"s !aring simetris, hiperemis ', "%"la ditengah
LEER bent" tida tampa elainan, tida tampa pembesaran tiroid ma"p"n 7@/,
tida tampa de%iasi traea5 tida teraba pembesaran tiroid ma"p"n 7@/,
traea teraba di tengah
TORAKS Simetris saat inspirasi dan espirasi, de!ormitas ', retrasi s"prastrenal ',
retrasi inter$ostal ', retrasi s"b$ostal '
*ANTUN-
#nspesi #$t"s $ordis tida tampa
Palpasi #$t"s $ordis teraba pada #CS > linea midla%i"laris sinistra
Per"si /atas iri *ant"ng #CS > linea mid$la%i$"laris sinistra
/atas anan *ant"ng #CS ###'> linea sternalis detra
/atas atas *ant"ng #CS ### linea parasternalis sinistra
A"s"ltasi /- #'## reg"lar, m"rm"r ', gallop 'PARU
#nspesi /ent" thoras simetris pada saat statis dan dinamis, tida ada
pernapasan yang tertinggal, pernapasan abdomino'toraal5 retrasi
s"prastrenal ', retrasi inter$ostal ', retrasi s"b$ostal '
Palpasi 5yeri tean ', ben*olan ', gera napas simetris anan dan iri
Per"si Sonor di ed"a hemithoras par"
A"s"ltasi S"ara napas %esi"ler, reg"ler, ron$hi '?', heezing '?'
A$DOMEN
8
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 9/36
• #nspesi per"t sediit memb"n$it5 tida di*"mpai adanya e!loresensi pada "lit
per"t ma"p"n ben*olan, roseola spot ', "lit erip"t ', geraan peristalti '.
• Palpasi s"pel, nye2i /e9an >; di 2egio e0igas/2ium, t"rgor "lit bai. e0a2
/e2aba ! @a2i diba.ah a2=us =os/ae5 /e0i /a@am5 9onsis/ensi 9enyal5
0e2mua9aan li=in dan nye2i /e9an <;4 :ien tida teraba.
• Per"si shif/ing dullness >;
• A"s"ltasi bising "s"s , !re"ensi 3 ? menit
-ENITALIA -enis elamin peremp"an
K-$
Prea"ri"ler tida teraba membesar
Posta"ri"ler tida teraba membesar
S"bmandib"la tida teraba membesar
S"pra$la%i$"la tida teraba membesar
Ailla tida teraba membesar
#ng"inal tida teraba membesar
AN--OTA -ERAK :
Istremitas aral hangat pada eempat estremitas, CR9 J 2 deti.
STATUS NEUROLO-IS
Refle9s ,isiologis Kanan Ki2i
/iseps
9ri$eps
Patella
A$hiles
Refle9s Pa/ologis Kanan Ki2i
/abinsi ' '
Chaddo$ ' '
Eppenheim ' '@ordon ' '
S$hae!!er ' '
Rangsang meningeal
7a" "d" '
7anan 7iri
7erniK ' '
:aseK ' '
/r"zinsi # ' '
9
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 10/36
/r"zinsi ## ' '
KULIT arna sao matang merata, p"$at ', iteri ', sianosis ', t"rgor "lit
bai, lembab, pengisian apiler J 2 deti, 0e/e=hie <;4
TULAN- $ELAKAN- bent" normal, tida terdapat de%iasi, ben*olan ', r"am '
III4 PEMERIKSAAN PENUN*AN-
:aboratori"m dari #@& pada tanggal 26 5o%ember 201(
=ematologi =asil 5ilai 5ormal
:e"osit 4.6 rib"?L: M
Iritrosit 4.4 *t?L: 5ormal
=emoglobin 11. g?d: 5ormal
=ematorit 3( 5ormal
9rombosit B 2ibu6CL ↓; M
;C> 0 !: 5ormal
;C= 26, pg 5ormal
;C=C 33,4 g?d: 5ormal
R&< 13,4 5ormal
I#4 RESUME
&ari anamnesis didapatan pasien An.A, tah"n Pasien datang e #@& RS8& /"dhi
Asih diantar oleh ib"nya dengan el"han demam se*a ( hari S;RS sabt" sore, 21
5o%ember 201(. &emam mendada tinggi, dirasaan nai t"r"n, nai seitar p""l 1(.00
sore dan t"r"n dipagi hari p""l 06.00, demam tida di""r dengan termometer tetapi hanya
perabaan tangan. Pada malam hari, demam terasa tinggi tetapi tida sampai menggigil. Pasien
s"dah diberi obat pen"r"n panas inzana oleh ib"nya pada sabt" malam, 21 5o%ember 201(
nam"n, demam tida t"r"n. 7eesoan harinya mingg", 22 5o%ember 201( diberian obat
h"!agrip oleh ib"nya nam"n, demam masih bel"m t"r"n. Pada hari senin 24 5o%ember
201( pasien dibaa e doter dan diberi obat para$etamol dan obat p"yer "nt" 2 hari,
nam"n demam masih bel"m t"r"n, sehingga ib" pasien membaa pasien e p"sesmas
7alibata 1 dan dir"*" e RS /"dhi Asih.
10
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 11/36
Selain demam, pasien *"ga mengel"han adanya m"al dan nyeri "l"h hati dirasaan
se*a 1 hari S;RS tetapi tida ada m"ntah. 5a!s" maan pasien men"r"n se*a demam,
maanan men*adi tida berasa sehingga setiap maan hanya 4'( s"ap sa*a dalam sehari,
biasanya maan 3sehari. Pasien *"ga men*adi lebih eringatan se*a demam, 3 ganti ba*"
dalam sehari arena basah oleh eringat.
&ari pemerisaan !isi didapatan esadaran $ompos mentis, tampa sait sedang,
teanan darah 100?0mm=g, nadi 112 ali per menit, pernapasan 2 ali per menit dan s"h"
36,)0C. /ibir tampa ering. Pada pemerisaan abdomen didapatan nyeri tean episagtri"m
dan hepar teraba 2 *ari dibaah ar$"s $ostae dengan tepi ta*am, onsistensi enyal,
perm"aan li$in dan tida ada nyeri tean. Pada per"si abdomen didapatan shi!ting
d"llness.
Pada pemerisaan laboratori"m tanggal 26 5o%ember 201(, didapatan adanyatrombositopenia rib"?": le"openia 4.6 rib"?L:.
#4 DIA-NOSIS $ANDIN-&emam berdarah deng"e
&emam deng"e
&emam 9i!oid
#I4 DIA-NOSIS KER*A
&emam 9hy!oid
&emam /erdarah &eng"e
#II4 PEMERIKSAAN AN*URAN
'Pemerisaan hematologi r"tin "lang
'Pemerisaan gambaran darah tepi
'Pemerisaan "rin lengap
'Pemerisaan !eses lengap
'9est t"be thy!oid
'Pemerisaan serologi anti deng"e
#III4 PENATALAKSANAAN
a4Non Medi9a Men/osa
11
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 12/36
1. 7om"niasi, in!ormasi, ed"asi epada orang t"a pasien mengenai eadaan pasien.
2. Ebser%asi tanda %ital ter"tama teanan darah, di"resis, tanda'tanda syo
b4Medi9a Men/osa
1. #>F& Asering 3$$?g//?*am
2. PC9 3260mg
3. #n*esi Ranitidin 22(mg i%
4. Ce!triaone 21gr?drip 5aC: 0,)
I4 PRO-NOSIS
Ad %itam Ad bonam
Ad !"n$tionam Ad bonamAd sanationam &"bia ad bonam
,OLLO7 UP
Tgl S O A P
2?11?
201(
' &emam ' 5yeri "l" hati
' /A/ 1 $air,
ampas ', lendir '
' 9SS, C;' 5 4 ?menit
' S: "B 1
' R 24 ?menit
' )0?60 mm=g
'&emam ti!oid
- &emam
/erdarah
&eng"e ' #S7
' #>F& asering3$$?g//?*am
' #n*.Ranitidin
240mg i%
' PC9 3 260mg
'Ce!triaone 21gr?drip
=P 1
//
12
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 13/36
24g
9/
120
$m
' bat" ering
' m"al
m"ntah'
&emam hari
e'6
5aC: 0,)
' Ce =29:
' $e t"be thy!oid
' $e serologi anti
deng"e
' $e !eses lengap
' $e "re"m, reatinin
' $e "lang "rin
lengap
' Ce !"ngsi hati
S@E9 S@P9
' 5ormose!ali
' ;ata CA '?', S# '?'
' =id"ng 5C= ',seret '
' ;"l"t sianosis ', ering
<;5 termor lidah '
' 9horas S5> ?, < '?'.R '?'+ /- 1 dan 2 reg, m ',g'
' Abdomen s"pel, /8 ,
nye2i /e9an > e0igas/2ium5
he0a2 /e2aba ! @a2i
diba.ah a2=us =os/ae5 /e0i
/a@am5 9onsis/ensi 9enyal5
0e2mu9aan li=in5 NT <;5
Shif/ing dullnes >;
' Istremitas aral hangat
, edema ', CR9 J 2 deti
' 7"lit pteie '8*i R"mple leed B
;in"m 1200$$
8rin200$$,bening
&i"resis 0,( $$?g//?*am
:aboratori"m tgl
2?11?201(
' :e"osit 4,6 rib"?8:' eritrosit 4, *t?8:
' =/ 12, g?d:
' =9 3
' T2ombosi/ : B& 2ibu6UL
' :I& 20mm?-am
' ;C> ),6 !:
' ;C= 2,1 pg
' ;C=C 34,1 g?d:
' R&< 11,
=it"ng *enis/aso!il 1
Eosinofil : %
Ne/2ofil ba/ang :%
Ne/2ofil segmen : +!
:im!osit31
Monosi/ : +
8rinalisis
<arna "ning , 9e2uh,
gl"osa ', bilir"bin ', 9e/on
/2a=e, p= 6,( , /- 101(,Alb"min "rin ', "robilinogen
13
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 14/36
"rin 0,2 I8?d:, ni/2i/ >,
darah ', esterase sel le"osit
B
Sedimen "rin le"osit 0'1,
eritrosit 0'1, epitel ,
silinder ', ristal ', ba9/e2i >, *am"r '
Tgl S O A P
2?11?
201(
' &emam
' 5yeri per"t
' ;"al
' ;"ntah '
' ;en$ret 1 $airampas ', lendir B
' 5yeri "l" hati
' 5a!s" maan ↓
' 7eringetan
' ;imisan '
' 9SS, C;
' 50 ?menit
' S: "B5' 1
' R 20 ?menit
' &emam
ti!oid
- &emam
/erdarah
&eng"e
' #S7
demam hari
e'
' #>F& asering
3$$?g//?*am
' #n*.Ranitidin
240mg i%
' PC9 3 260mg
'Ce!triaone 21gr?drip
5aC: 0,)
' Ce =29:
' $e t"be thy!oid' $e serologi anti
deng"e
' $e !eses lengap
' $e "re"m, reatinin
' $e "lang "rin
lengap
' Ce !"ngsi hati
S@E9 S@P9
Ce alb"min
=P 2
//
2( g
' 5ormose!ali
' ;ata CA '?', S# '?'
' =id"ng 5C= ',seret '
' ;"l"t sianosis ', ering
<;5 termor lidah '
' 9horas S5> ?, < '?'.
R '?'+ /- 1 dan 2 reg, m ',g'
' Abdomen s"pel, /8 ,nye2i /e9an > e0igas/2ium5
he0a2 /e2aba ! @a2i
diba.ah a2=us =os/ae5 /e0i
/a@am5 9onsis/ensi 9enyal5
0e2mu9aan li=in5 NT <;5
Shif/ing dullnes >;
' Istremitas aral hangat
, edema ', CR9 J 2 deti
' 7"lit pteie '
8*i R"mple leed '
;in"m 100$$
8rin 3(0$$ 13 tida
ditamp"ng
&i"resis N
Pemerisaan laboratori"m
tanggal 2 ?1 1 ?201(
' Leu9osi/ : F5 2ibu6ULG;
' eritrosit 4,3 *t?8:
' =/ 11,( g?d:
' =9 34' T2ombosi/ : )F 2ibu6UL
14
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 15/36
' ;C> ),4 !:
' ;C= 26,) pg
' ;C=C 33,) g?d:
' R&< 11,(
Tgl S O A P
30?11?
201(
' &emam
' 5yeri per"t '
' ;"al '
' ;"ntah '
' ;en$ret '
' 5yeri "l" hati '
' 5a!s" maan ↑
- ;in"m banya
' 7eringetan
' ;imisan '
' 9SS, C;
' 5 110 ?menit
' S: "5+ 1
' R 1 ?menit
'&emam ti!oid
' #S7
&& Sepsis
&emam hari'
)
' &iet ;aan :"na
' PC9 3 260mg
'Ce!triaone 21gr?drip
5aC: 0,)
' Ce =29:
' Ce CRP
' $e "re"m, reatinin
' $e "lang "rin
lengap' Ce !"ngsi hati
S@E9 S@P9
Ce alb"min
'test manto"
' !oto rontgen thora
=P'4
//
2( g
' 5ormose!ali
' ;ata CA '?', S# '?'' =id"ng 5C= ',seret '
' ;"l"t sianosis ', ering
<;5 termor lidah '
' 9horas S5> ?, < '?'.
R '?'+ /- 1 dan 2 reg, m ',g'
' Abdomen s"pel, /8 ,
nye2i /e9an > e0igas/2ium5
he0a2 /e2aba ! @a2i
diba.ah a2=us =os/ae5 /e0i
/a@am5 9onsis/ensi 9enyal5
0e2mu9aan li=in5 NT <;5Shif/ing dullnes >;
' Istremitas aral hangat
, edema ', CR9 J 2 deti
' 7"lit pteie '
8*i R"mple leed '
';in"m 4000$$
'8rin 1100$$
&i"resis 1,$$?g//?*am
:ab 2)?11?201(
' :e"osit (,6 rib"?8:' eritrosit 4, *t?8:
' =/ 12, g?d:
' =9 3
' T2ombosi/ : &%+ 2ibu6UL
' ;C> ),2 !:
' ;C= 26,6 pg
' ;C=C 33,( g?d:
' R&< 11,0
#;85ESIRE:E@#
' TubeH T, : F
:ab 30?11?201(
15
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 16/36
' Leu9osi/ : F5F 2ibu6UL
' eritrosit 4,( *t?8:
' =/ 11,( g?d:
' =9 3(
' T2ombosi/ : &"' 2ibu6UL
' ;C> ),0 !:' ;C= 2(, pg
' ;C=C 32,( g?d:
' R&< 11,
Tgl S O A P
1?11?2
01(
' &emam '
' 5yeri per"t '' ;"al '
' ;"ntah '
' ;en$ret '
' 5yeri "l" hati '
' 5a!s" maan ↑
- ;in"m banya
' 7eringetan
' ;imisan '
' 9SS, C;
' 5 100 ?menit
'
' S 36,(°C
' R 20 ?menit
'&emam ti!oid
' #S7 && Sepsis
P"lang pasa
'ed"asi restrisi$airan "rangi as"pan
$airan?min"m
' ontrol e polilini
ana bila demam,
benga pada ai?
mata
' $e!iime 212(mg
=P(
//
2(g
16
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 17/36
' 5ormose!ali
' ;ata CA '?', S# '?'' =id"ng 5C= ',seret '
' ;"l"t sianosis ', ering
<;5 termor lidah '
' 9horas S5> ?, < '?'.
R '?'+ /- 1 dan 2 reg, m ',g'
' Abdomen s"pel, /8 ,
nyeri tean < 5he0a2 /e2aba !
@a2i diba.ah a2=us =os/ae5
/e0i /a@am5 9onsis/ensi
9enyal5 0e2mu9aan li=in5
NT <;5 Shif/ing dullnes >;' Istremitas aral hangat
, edema ', CR9 J 2 deti
' 7"lit pteie '
8*i R"mple leed '
;in"m 310$$
8rin)00$$
&i"resis 1,( $$?7g//?-am
$A$ III
ANALISA KASUS
Pasien ana, dari anamnesis didapatan pasien An.A, tah"n Pasien datang e #@&
RS8& /"dhi Asih diantar oleh ib"nya dengan el"han demam se*a ( hari S;RS sabt"
sore, 21 5o%ember 201(. &emam mendada tinggi, dirasaan nai t"r"n, nai seitar p""l
1(.00 sore dan t"r"n dipagi hari p""l 06.00, demam tida di""r dengan termometer tetapi
hanya perabaan tangan. Pada malam hari, demam terasa tinggi tetapi tida sampai menggigil.
Pasien s"dah diberi obat pen"r"n panas inzana oleh ib"nya pada sabt" malam, 21
5o%ember 201( nam"n, demam tida t"r"n. 7eesoan harinya mingg", 22 5o%ember 201( diberian obat h"!agrip oleh ib"nya nam"n, demam masih bel"m t"r"n. Pada hari
17
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 18/36
senin 24 5o%ember 201( pasien dibaa e doter dan diberi obat para$etamol dan obat
p"yer "nt" 2 hari, nam"n demam masih bel"m t"r"n, sehingga ib" pasien membaa pasien
e p"sesmas 7alibata 1 dan dir"*" e RS /"dhi Asih.
Selain demam, pasien *"ga mengel"han adanya m"al dan nyeri "l"h hati dirasaan
se*a 1 hari S;RS tetapi tida ada m"ntah. 5a!s" maan pasien men"r"n se*a demam,
maanan men*adi tida berasa sehingga setiap maan hanya 4'( s"ap sa*a dalam sehari,
biasanya maan 3sehari. 9ida ada el"han s"ara sera ma"p"n nyeri tenggoroan. Pasien
tida ada el"han bat" berdarah ma"p"n pile. /A7 tida ada el"han, arna "ning, nyeri
dan /A7 berdarah disangal. /A/ dirasan lan$ar, tida ada el"han, bab berdarah ma"p"n
/A/ hitam *"ga disangal oleh pasien.
&ari pemerisaan !isi didapatan esadaran $ompos mentis, tampa sait sedang,
teanan darah 100?0mm=g, nadi 112 ali per menit, pernapasan 2 ali per menit dan s"h"36,)0C. /ibir tampa ering. Pada pemerisaan abdomen didapatan nyeri tean episagtri"m
dan hepar teraba 2 *ari dibaah ar$"s $ostae dengan tepi ta*am, onsistensi enyal,
perm"aan li$in dan tida ada nyeri tean. Pada per"si abdomen didapatan shi!ting
d"llness.
Pada pemerisaan laboratori"m tanggal 26 5o%ember 201(, didapatan adanya
trombositopenia dan le"openia. Pada pemerisaan !isi dapat ditem"an hepatomegali
teraba 2'4 $m di baah arcus costae anan dan shi!ting d"llnes menandaan adanya
as$ites. /erdasaran anamnesis dan pemerisaan !isi yang didapatan diagnosis demam
thy!oid ditegaann gambaran linis demam , anoresia, m"al, nyeri per"t yang terloalisir,
dan bat". &emam yang lebih dari hari ata" berepan*angan, selama demam ge*ala
gastrointestinal seperti nyeri abdomen. Pada pemerisaan laboratori"m ditem"an
trombositopenia dan t"be ti!oid dengan nilai 4, yait" positi! men"n*"an demam ti!oid. 8*i
9"be mer"paan "*i semi'"antitati! olometri yang m"dah dan $epat, hanya
memb"t"han at" singat "nt" dila"an "rang lebih ( menit. =asil positi! "*i t"be
ini men"n*"an terdapat in!esi Samonella serogr"p & ala" tida se$ara spesi!i
men"n*" pada S.typhii. #n!esi oleh S.parathphii aan memberi hasil negati!. Se$ara
im"nologi, antigen bersi!at im"nodominan. Antigen ini dapat merangsang respons im"n
se$ara independen terhadap tim"s, dan merangsang mitosis sel / tanpa bant"an dari sel 9.
7arena si!at'si!at terseb"t, respon terhadap antigen berlangs"ng $epat sehingga detesi
terhadap anti dapat dila"an lebih dini, yait" pada hari e 4'( "nt" in!esi primer dan hari
e 2'3 "nt" in!esi se"nder. 8*i t"be hanya dapat mendetesi #g; dan tida dapat
18
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 19/36
mendetesi #g@ sehingga tida dapat diperg"naan sebagai modalitas "nt" mendetesi
in!esi lampa".
&iagnosis &/& ditegaan berdasaran adanya gambaran ge*ala linis seperti demam
2' hari, pada pemerisaan !isi ditem"an hepatomegali dan shi!ting d"llness yang
di$"rigai mer"paan tanda perembesan plasma pada &/&, pada laboratoi"m adanya
pen"r"nan adar trombosit yait" rib"?":, aan tetapi masih dib"t"han pemerisaan
darah "lang "nt" melihat ada ata" tidanya peningatan adar hematorit, selain it"
diperl"an pemersaan pen"n*ang lain seperti pemerisaan serologis anti deng"e "nt" dapat
menegaan diagnosis demam berdarah deng"e.
Penatalasanaan media mentosa 0ada 9asus diberian $airan asering 3
$$?g//?*am,Pemberian antipireti yait", para$etamol mer"paan obat analgeti non
naroti yang beer*a menghambat sintesis prostaglandin ter"tama di Sistem Sara! P"sat
SSP. #ndiasinya yait" "nt" lini pertama bagi penanganan demam dan nyeri sebagai
antipireti dan analgeti. &osis para$etamol "nt" ana 6'13 tah"n+ 300mg'1g?ali, dengan
masim"m 4g?hari. Pada 9asus diberian para$etamol 3260mg. 7em"dian diberian
ranitidin dengan indiasi meng"rangi seresi asam lamb"ng "nt" meng"rangi ge*ala
anoresia dan nyeri pada epigastri"m. &osis terapi ranitidin pada ana "sia 1 b"lan sampai 16
tah"n 2'4mg?g// perhari dalam dosis terbagi setiap 6'*am. Pada 9asus diberian ranitidin
22(mg intra%ena. Ce!triaone mer"paan $ephalosporin spetr"m l"as "nt" penghambatan
sintesis dinding "man &osis total harian yang dian*"ran adalah (0'(mg?g?hari ata"
dibagi men*adi 2 dosis, dosis harian tida boleh melebihi 2g. :ama pengobatan 4'14 hari,
e$"ali pada in!esi yang disertai dengan ompliasi. Pada 9asus diberian $e!triaone
21gr intra%ena dalam drip 5aCl 0,). Ce!triaone mer"paan $ephalosporin spetr"m l"as
"nt" penghambatan sintesis dinding "man &osis total harian yang dian*"ran adalah (0'
(mg?g?hari ata" dibagi men*adi 2 dosis, dosis harian tida boleh melebihi 2g. :ama
pengobatan 4'14 hari, e$"ali pada in!esi yang disertai dengan ompliasi.
19
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 20/36
$A$ III
TIN*AUAN PUSTAKA
E0idemiologi
Penyait demam ti!oid termas" penyait men"lar. 7elompo penyait men"lar ini
mer"paan penyait'penyait yang m"dah men"lar dan dapat menyerang banya orang,
sehingga dapat menimb"lan abah. Paling banya ditem"an di negara Chile, Per", #ndia,
20
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 21/36
Paistan, #ndonesia, 5igeria, dan A!ria 8tara dan negara'negara lain yang memilii sanitasi
yang b"r" dan persediaan air min"m yang tida terlind"ngi. 3,4,(
Stastisti yang terbar" mengem"aan baha ter*adi setidanya 16 *"ta as"s bar"
demam ti!oid setiap tah"nnya di sel"r"h d"nia dengan 600.000 ematian. Anga e*adian,
penyebaran dan penderita demam typhoid berbeda pada negara berembang dengan negara
ma*". Pada negara ma*" anga e*adian *a"h lebih sediit, di Ameria Seriat dilaporan 400
as"s?tah"n dalam perbandingan 0.2 ? 100.000 pop"lasi. &i daerah selatan Iropa antara 4.3B
14.(?100.000 pop"lasi. Sedangan pada 5egara berembang dapat men$apai (00 as"s
dalam 100.000 pop"lasi dan anga ematian yang tinggi. 6
&emam ti!oid dan parati!oid *arang ditem"an se$ara epidemi, lebih bersi!at
sporadis, terpen$ar'pen$ar di s"at" daerah, dan *arang ter*adi lebih dari 1 as"s pada orang'
orang ser"mah. &i daerah endemi, transmisi ter*adi melal"i air yang ter$emar Salmonella
typhi, sedangan maanan yang ter$emar oleh arier mer"paan s"mber pen"laran tersering
di daerah non'endemi.
E/iologi
9asonomi gen"s Salmonella sangat r"mit. Salmonella termas" elompo
Interoba$teria$eae dan terbagi atas beberapa serogr"p berdasaran antigen somati E.
Antigen terseb"t terdiri dari lipopolisaarida, yang membent" lapisan l"ar dari basil gram
negati! ini. 9elah ditem"an lebih dari 40 serotipe, dan )'nya diisolasi hanya pada
man"sia dengan gr"p A sampai I. Ada *"ga yang membagi serotipe berdasaran antigen
!lagelnya = dan terdapat 100 strain. Serotipe yang paling sering menyebaban enteric
fever adalah serotipe &, dan telah dienali adanya antigen tambahan pada serogr"p ini yait"
antigen aps"l >i 4
Salmonella typhi mer"paan basil gram negati!, bergera dengan ramb"t getar, tida
berspora, tida beraps"l. ;emp"nyai antigen somati E yang terdiri dari oligosaarida,
!lagelar antigen = yang terdiri dari protein, en%elope antigen >i yang terdiri dari
polisaarida dan protein membran hialin. ;emp"nyai maromole"ler lipopolisaarida
omples yang membent" lapis l"ar dari dinding sel yang dinamaan endotosin.
Salmonella typhi *"ga memperoleh plasmid !ator'R yang beraitan dengan resitensi terhadap
m"ltipel antibioti. (,6,
&emam parati!oid disebaban oleh organisme yang termas" dalam spesies
Salmonella Enteridis, yait" Salmonella enteridis bioserotipe paratyphi A, Salmonella
enteridis bioserotipe paratyphi /, Salmonella enteridis bioserotipe paratyphi C. 7"man'
21
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 22/36
"man ini lebih sering dienal sebagai Salmonella paratyphi A, Salmonella schottmuelleri,
dan Salmonella hirschfeldii.
1a2a Penula2an
Ada d"a s"mber pen"laran Salmonella typhi pasien dengan demam ti!oid dan yang
lebih sering arier. Erang'orang terseb"t mengesresi 10) sampai 1011 "man per gram
tin*a. Carier adalah orang yang semb"h dari demam ti!oid dan masih ter"s mengesresian
S. typhi dalam tin*a dan air emih selama lebih dari sat" tah"n. &is!"ngsi and"ng emped"
mer"paan predisposisi ter*adinya arier. ;an"sia mer"paan reser%oir alami dari
Salmonella typhi. Pen"laran dapat langs"ng ata" tida langs"ng . Pen"laran paling sering
melal"i maan dan air yang terontaminasi "man Salmonella. =igienis dan sanitasi yang
b"r" meningatan penyebaran "man Salmonella dan ini banya ter*adi di negara
berembang. /anya ontaminasi maanan dan min"man didapat dari lalat yang hinggap dan
membaa "man ti!oid. 9ransmisi ongenital dari demam ti!oid dapat ter*adi melal"i in!esi
transplasenta oleh ib" yang bateremia epada *anin. 3,(,
Pa/ogenesis
Masu9nya $a9/e2i 9e dalam Tubuh
/ateri Salmonella typhi mas" e dalam t"b"h leat m"l"t melal"i maanan ata"
min"man yang terontaminasi. &ib"t"han *"mlah bateri 10('10) "nt" dapat menimb"lan
in!esi. Sebagian bateri aan mati oleh asam lamb"ng. /ateri yang tetap hid"p aan
meleati lamb"ng meleati "s"s hal"s ile"m dan *e*"n"m, bila respons im"nitas h"moral
m"osa #gA "s"s "rang bai maa "man aan menemb"s dinding "s"s dan selan*"tnya
e lamina propia. &i lamina propia "man berembang bia dan di!agosit ter"tama oleh
maro!ag.
7"man dapat hid"p dan berembang bia di dalam maro!ag dan selan*"tnya
dibaah e plaK"e Peyeri ile"m distal dan em"dian e elen*ar getah bening mesenteria.
Selan*"tnya melal"i d"t"s torasi"s "man yang terdapat di dalam maro!ag ini mas" e
dalam sir"lasi darah mengaibatan baterimia pertama yang asimtomati dan menyebar
e sel"r"h organ reti"loendotelial t"b"h ter"tama hati dan limpa. &i organ'organ ini "man
meninggalan sel'sel !agosit dan em"dian berembang bia di l"ar sel ata" r"ang sin"soid
dan selan*"tnya mas" e dalam sir"lasi darah lagi mengaibatan bateremia yang ed"a
alinya dengan disertai tanda'tanda dan ge*ala penyait in!esi sistemi.
22
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 23/36
&i dalam hati, "man mas" e dalam ant"ng emped", berembang bia, dan
bersama $airan emped" diesresian se$ara intermiten e dalam l"men "s"s. Sebagian
"man diel"aran melal"i !eses dan sebagian mas" lagi e dalam sir"lasi setelah
menemb"s "s"s. Proses yang sama ter"lang embali, berh"b"ng maro!ag telah terati%asi
dan hiperati! maa saat !agositosis "man Salmonella ter*adi pelepasan beberapa mediator
in!lamasi yang selan*"tnya aan menimb"lan ge*ala reasi in!lamasi sistemi seperti
demam, malaise, myalgia, sait epala, sait per"t, instabilitas %as"lar, gangg"an mental,
dan oag"lasi.
&i dalam plaK"e Peyeri maro!ag hiperati! menimb"lan reasi hiperplasia *aringan S.
typhi intra maro!ag mengind"si reasi hipersensiti%itas tipe lambat, hiperplasia *aringan
dan nerosis organ. Perdarahan sal"ran $erna dapat ter*adi aibat erosi pemb"l"h darah
seitar plaK"e Peyeri yang sedang mengalami nerosis dan hyperplasia aibat a"m"lasi sel'
sel monon"$lear di dinding "s"s. Proses patologis *aringan lim!oid ini dapat berembang
hingga e lapisan otot, serosa "s"s, dan dapat mengaibatan per!orasi.
Endo/o9sin
Sem"la disanga demam dan ge*ala tosemia pada demam ti!oid disebaban oleh
endotosemia. 9api em"dian berdasaran penelitian esperimental disimp"lan baha
endotosemia b"an mer"paan penyebab "tama demam dan ge*ala'ge*ala tosemia pada
demam ti!oid. Indotosin Salmonella typhi berperan dalam proses in!lamasi loal pada
*aringan tempat "man terseb"t berembang bia. Peranannya bel"m *elas, did"ga
endotosin menstim"lasi maro!ag di dalam hati, limpa !oliel lim!oma "s"s hal"s dan
elen*ar lim!e mesenteri mesenteria "nt" memprod"si sitoin dan zat'zat lain. Prod" dari
maro!ag inilah yang menyebaban nerosis sel, sistem %as"lar yang instabil, demam,
depresi s"ms"m t"lang, elainan pada darah dan *"ga menstim"lasi sistem im"nologi. 3,6,
Res0on imunologi9
Pada demam ti!oid ter*adi respon im"n h"moral ma"p"n sel"lar bai di tingat loal
gastrointestinal ma"p"n sistemi, tetapi meanismenya bel"m dietah"i dengan pasti,
#m"nitas sel"lar lebih berperan. (
Pa/ologi
Pada stadi"m aal in!esi, ile"m men*adi edematosa dan hiperemis, dengan in%asi
sel'sel monon"lear dan menyebaban lim!adenopati. Pada stadi"m lan*"t, sel"r"h "s"s aan
mengalami pembesaran dan m"osanya mengalami erosi. Semain lama, dinding "s"s aan
men*adi tipis, dan dapat ter*adi perdarahan.
23
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 24/36
Manifes/asi Klinis
;asa in"basi biasanya B 14 hari, tapi bisa men$apai 3 B 30 hari tergant"ng dari
s"mber pen"laran, $ara pen"laran, stat"s n"trisi, stat"s im"n. @e*ala'ge*ala yang timb"l amat
ber%ariasi, dari penyait ringan yang tida terdiagnosis sampai gambaran penyait yang has
dengan ompliasi dan ematian. Selama masa in"basi m"ngin ditem"an ge*ala
prodromal seperti penyait in!esi a"t pada "m"mnya, ber"pa rasa tida ena badan, nyeri
epala, p"sing, nyeri otot, anoresia, m"al, m"ntah, obstipasi ata" diare, perasaan tida ena
diper"t, bat", dan epistasis. 3
Pada pemerisaan !isi hanya didapatan s"h" badan meningat. Si!at demam adalah
meningat perlahan'lahan dan ter"tama pada sore hingga malam hari. &alam mingg" ed"a
ge*ala'ge*ala men*adi lebih *elas ber"pa demam bradiardia relati! peningatan s"h" 1oC
tida dii"ti peningatan deny"t nadi 10 ali permenit, lidah otor yang dit"t"pi selap"t
e$olatan otor, "*"ng dan tepi emerahan, *arang disertai tremor. =ati dan limpa membesar
dan nyeri pada saat perabaan, meteorism"s, gangg"an esadaran ber"pa somnolen, st"por,
oma, deliri"m, ata" psiosis. Roseola *arang ditem"an di #ndonesia. /iasanya terdapat
onstipasi, tetapi m"ngin normal ata" m"ngin diare. (,6
9empat yang peling sering terin!esi "man Salmonella adalah distal ile"m, tetapi
tida *arang "s"s besar *"ga terlibat. Pasien dengan $olitis berat aan mengalami diare dengan
disertai darah. Pada pemerisaan sigmoidosopi sering ditem"an daerah yang hiperemis dan
"lserasi m"osa. Pada pemerisaan bari"m enema men"n*"an transverse ridging , edema
m"osa. /iasanya tempat yang terena adalah olon bagian disatal dan bagian trans%ersal.
Peme2i9saan Penun@ang
Peme2i9saan ema/ologis
Pada pemerisaan darah tepi dapat ditem"an anemia normorom normositi aibat
perdarahan "s"s ata" s"presi s"ms"m t"lang, leopenia, lim!ositosis relati!, aneosino!ilia, dan
bila ter*adi abses piogeni bisa ter*adi le"ositosis. 9rombositopenia sering di*"mpai, adang
B adang berlangs"ng beberapa mingg". (
Peme2i9saan S-OT dan S-PT
24
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 25/36
S@E9 dan S@P9 seringali meningat, tetapi embali normal setelah semb"hnya
demam ti!oid. 7enaian S@E9 dan S@P9 ini tida memerl"an pembatasan pengobatan. 3
$ia9an Da2ah"5';
/iaan darah positi! pada 40'60 as"s yang diperisa pada mingg" pertama sait,
sedangan biaan !eses ata"p"n "rin aan positi! setelah mingg" pertama. /iaan dari s"m'
s"m t"lang aan positi! pada penyait stadi"m lan*"t, dan mer"paan pemerisaan yang
paling sensiti!. /iaan darah positi! memastian demam ti!oid, tetapi biaan darah negati!
tida menyingiran demam ti!oid. =al ini disebaban arena hasil biaan darah bergant"ng
pada beberapa !ator, antara lain
1. 9eni Pemerisaan :aboratori"m
=al ini tergant"ng teni dan media pembiaan yang dig"naan. /ila darah yang dibia
terlal" sediit hasil biaan bisa negati!, ter"tama pada orang yang s"dah mendapatan
pengobatan spesi!i. Selain it", darah har"s langs"ng ditanam pada media biaan
seat" berada di sisi pasien dan langs"ng diirim e laboratori"m. <at" pengambilan
darah paling bai adalah saat demam tinggi pada at" bateriemia berlangs"ng.
2. Saat Pemerisaan Selama Per*alanan Penyait
Pada demam ti!oid, biaan darah terhadap S. typhi ter"tama positi! pada mingg" pertama
penyait dan ber"rang pada ming"'mingg" beri"tnya. Pada at" amb"h, biaan
bisa positi! lagi.
3. >asinasi di ;asa :ampa"
>asinasi terhadap demam ti!oid di masa lampa" menimb"lan antibodi dalam darah
pasien. Antibodi ini dapat menean bateriemia, hingga biaan darah m"ngin negati!.
4. Pengobatan dengan Anti ;iorba
/ila pasien sebel"m pembiaan darah s"dah mendapat obat antimiroba, pert"mb"han
"man dalam media biaan terhambat dan hasil biaan m"ngin negati!.
Ke0e9aan S . Typhi /e2hada0 Oba/ An/imi92oba
Se*a tah"n 1)(, S. typhi yang resisten terhadap loram!eniol dilaporan se$ara
sporadi di beberapa daerah di #ndonesia, tetapi persentasinya tida meningat. Penelitian di
:aboratori"m 7esehatan Per"m /io Farma men"n*"an baha selama 1)4 sampai 1))0 S.
typhi masih 100 sensiti! terhadap loram!eniol. 3,3'100 sensiti! terhadap ampisilin,
dan )'100 sensiti! terhadap otrimosazol. 3
25
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 26/36
U@i 7idal
8*i idal adalah s"at" reasi agl"tinasi antara antigen dan antibodi agl"tinin.
Agl"tinin yang spesi!i terhadap Salmonella terdapat dalam ser"m pasien demam ti!oid, *"ga
pada orang yang pernah et"laran Salmonella dan para orang yang pernah di%asinasi
terhadap demam ti!oid. Antigen yang dig"naan pada "*i idal adalah s"spensi Salmonella
yang s"dah dimatian dan diolah di laboratori"m. ;as"d "*i idal adalah "nt"
menent"an adanya agl"tinin dalam ser"m pasien yang disanga menderita demam ti!oid. 3,(
Aibat in!esi oleh S.typhi, pasien memb"at antibodi agl"tinin, yait" 3
1. Agl"tinin E, yang dib"at arena rangsangan antigen E berasal dari t"b"h "man.
2. Agl"tinin =, arena rangsangan antigen = berasal dari !lagela "man.
3. Agl"tinin >i, arena rangsangan antigen >i berasal dari simpai "man
&ari etiga agl"tinin terseb"t hanya agl"tinin E dan = yang ditent"an titernya "nt"
diagnosis. ;ain tinggi titernya, main besar em"nginan pasien menderita demam ti!oid.
Pada in!esi yang ati!, titer "*i <idal aan meningat pada pemerisaan "lang yang
dila"an selang paling sediit ( hari3,(,6
Pembent"an agl"tinin m"lai ter*adi pada ahir mingg" pertama demam, em"dian
meningat se$ara $epat dan men$apai p"n$a pada mingg" eOempat, dan tetap tinggi
selama beberapa mingg". Pada !ase a"t m"la'm"la timb"l agl"tinin E, em"dian dii"ti
dengan agl"tinin =. Pada orang yang telah semb"h, agl"tinin E masih tetap di*"mpai setelah
4'6 b"lan sedangan agl"tinin = menetap lebih lama antara )'12 b"lan.
&i #ndonesia pengambilan anga titer E agl"tinin 1?40 dengan memaai "*i idal
slide agl"tination men"n*"an nilai ramal positi! )6 , apabila negati! tida menyingiran.
;en"r"t beberapa pendapat ahli baha apabila agl"tini E seali perisa 1?320 ata" titer
antibodi = 1?640 dengan gambaran linis yang has ata" pada titer sepasang ter*adi
enaian 4 ali selama 2'3 mingg" maa diagnosis demam ti!oid dapat ditegaan. Agl"tinin
= diaitan dengan pas$a im"nisasi ata" in!esi masa lampa", sedangan >i agl"tinin
dipaai "nt" detesi arier. Pada beberapa pasien, "*i <idal tetap negati! pada pemerisaan
"lang, ala"p"n biaan darah positi!. 6,)
Fator'!ator yang mempengar"hi 8*i <idal
1. Fator'!ator yang berh"b"ngan dengan pasien
a. 7eadaan "m"m
@izi b"r" menghambat pembent"an antibodi.
b. Saat pemerisaan selama per*alanan penyait
26
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 27/36
Agl"tinin bar" di*"mpai dalam darah setelah pasien sait sat" mingg" dan men$apai
p"n$anya pada mingg" elima ata" eenam penyait.
$. Pengobatan dini dengan antibioti
/eberapa peneliti berpendapat baha pengobatan dini dengan obat antimiroba
menghambat pembent"an antibodi.
d. Penyait'penyait tertent"
Pada beberapa penyait yang menyertai demam ti!oid tida ter*adi pembent"an
antibodi, misalnya pada agamaglob"linemia, le"imia, dan arsinoma lan*"t.
e. Ebat'obat im"nos"presi! ata" ortiosteroid
Ebat'obat ini menghambat pembent"an antibodi arena s"presi sistem
reti"loendotelial.
!. >asinasi dengan otipa ata" tipa
Pada seorang yang di%asinansi, titer agl"tinin E dan = meningat. Agl"tinin E
biasanya menghilang setelah 6 b"lan samapi 1 tah"n, sedangan titer agl"tinin =
men"r"n perlahan'lahan selama 1 ata" 2 tah"n. Eleh arena it", titer agl"tinin = pada
seorang yang pernah di%asinasi "rang memp"nyai nilai diagnosti.
g. #n!esi linis ata" s"blinis oleh Salmonella sebel"mnya.
7eadaan ini dapat menyebaban "*i <idal positi!, ala"p"n dengan titer rendah.
h. Reasi anamnesti
Reasi anamnesti adalah eadaan dimana ter*adi peningatan titer agl"tinin terhadap
S.typhi arena penyait in!esi dengan demam yang b"an demam ti!oid pada
seseorang yang pernah di%asinasi ata" et"laran Salmonella di masa lal". 3
2. Fator'!ator tenis
a. Agl"tinasi silang
7arena beberapa spesies Salmonella dapat mengand"ng antigen E dan = yang sama,
maa reasi agl"tinasi pada sat" spesies dapat *"ga menimb"lan reasi agl"tinasi
pada spesies yang lain. Eleh arena it", spesies Salmonella penyebab in!esi tida
dapat ditent"an dengan "*i <idal.
b. 7onsentrasi s"spensi antigen
7onsentrasi s"spensi antigen yang dig"naan pada "*i <idal aan mempengar"hi
hasilnya.
$. Strain Salmonella yang dig"naan "nt" s"spensi antigen
Ada peneliti yang berpendapat baha daya agl"tinasi s"spensi antigen dari strain
Salmonella setempat lebih bai daripada s"spensi antigen dari strain lain. 3
27
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 28/36
!4F4&4 TubeH Tes/
8*i 9"be mer"paan "*i semi'"antitati! olometri yang m"dah dan $epat, hanya
memb"t"han at" singat "nt" dila"an "rang lebih ( menit. =asil positi! "*i t"be
ini men"n*"an terdapat in!esi Samonella serogr"p & ala" tida se$ara spesi!i
men"n*" pada S.typhii. #n!esi oleh S.parathphii aan memberi hasil negati!. Se$ara
im"nologi, antigen bersi!at im"nodominan. Antigen ini dapat merangsang respons im"n
se$ara independen terhadap tim"s, dan merangsang mitosis sel / tanpa bant"an dari sel 9.
7arena si!at'si!at terseb"t, respon terhadap antigen berlangs"ng $epat sehingga detesi
terhadap anti dapat dila"an lebih dini, yait" pada hari e 4'( "nt" in!esi primer dan hari
e 2'3 "nt" in!esi se"nder. 8*i t"be hanya dapat mendetesi #g; dan tida dapat
mendetesi #g@ sehingga tida dapat diperg"naan sebagai modalitas "nt" mendetesi
in!esi lampa".
Pemerisaan ini dila"an dengan mengg"naan 3 ma$am omponen, melip"ti
tab"ng berbent" >, yang *"ga ber!"ngsi "nt" meningatan sensiti%itas. Reagen A yang
mengand"ng partiel magneti yang disel"b"ngi antigen S.typhii E.Reagen /, yang
mengand"ng partiel lates berarna bir" yang disel"b"ngi dengan antibodi monolonal
spesi!i "nt" antigen E.
7omponen ini stabil disimpan selama sat" tah"n dalam s"h" 40oC dan selama
beberapa mingg" dalam s"h" amar. &i dalam tab"ng sat" tetes ser"m di$amp"r selama
"rang lebih 1 menit dengan sat" tetes reagen A. &"a tetes reagen / em"dian di$amp"ran
dan didiaman selama 1'2 menit. 9ab"ng em"dian diletaan pada ra tab"ng yang
mengand"ng magnet dan didiaman. #nterpretasi hasil dila"an berdasaran arna lar"tan
$amp"ran yang dapat ber%ariasi dari emerahan hingga ebir"an.
U@i Ty0hido/
&apat mendetesi antibody #g; dan #g@ yang terdapat pada protein membrane l"ar
Salmonella typhi. =asil positi! pada "*i typhidot didapatan 2'3 hari setelah in!esi dan dapat
mengidenti!iasi se$ara spesi!i antibody #g; dan #g@ terhadap antigen S. typhi.
U@i IgM Di0s/i=9
Pemerisaan ini dapat se$ara h"s"s mendetesi antibody #g; spesi!i terhadap S.
typhi pada spesimen ser"m ata" whole blood . 8*i ini mengg"naan strip yang mengand"ng
atigen lipopolisaarida :PS S. typhoid dan anti #g; sebagai ontrol, reagen detesi yang
28
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 29/36
mengand"ng antibody anti #g; yang dileati dengan lates pearna, $airan membasahi strip
sebel"m diin"basi dengan reagen dan ser"m pasien, tab"ng "*i. Se$ara "antitati!, diberian
penilaian terhadap garis "*i dengan membandingannya dengan reference strip.
Kul/u2 Da2ah
=asil biaan darah yang positi! memastian demam ti!oid, aan tetapi hasil negati%e
tida menyingiran demam ti!oid, arena m"ngin disebaban beberapa hal sebagai beri"t
1. 9elah mendapat terapi antibioti.
2. >ol"me darah yang "rang diperl"an "rang lebih ( $$ darah. &arah yang diambil
sebainya bedside langs"ng dimas"an e dalam media $air emped" ogall.
3. Riayat %asinasi.
4. Pengambilan darah setelah mingg" pertama, pada saat aggl"tinin semain meningat.
Diagnosis
&iagnosis ditegaan berdasaran ge*ala linis ber"pa demam, gangg"an
gastrointestinal, dan m"ngin disertai per"bahan ata" gangg"an esadaran. &iagnosis pasti
dapat ditegaan melal"i isolasi S. Typhi dari darah pada 2 mingg" sait, dapat *"ga dengan
biaan spesimen emped" yang hasilnya $""p mem"asan. (,6,)
Diagnosa $anding
&emam ti!oid dapat didiagnosa banding dengan demam parati!oid A, /, ata" C,
in!esi deng"e, malaria, t"ber"losis, ata" in!l"enza.
Kom0li9asi
7ompliasi sering ter*adi pada eadaan tosemia berat dan elemahan "m"m,
ter"tama bila peraatan pasien "rang semp"rna. 7ompliasi demam ti!oid dapat dibagi
dalam 3,(,6
1. 7ompliasi #ntestinal
a. Perdarahan "s"s. Pada pla Peyeri "s"s yang terin!esi dapat terbent" t"a?l"a
yang dapat menemb"s "s"s dan mengenai pemb"l"h darah. /ila ringan ditem"an
dengan pemerisaan tin*a dengan benzidin. /ila berat terdapat nyeri per"t dan tanda'
tanda ren*atan.
b. Per!orasi "s"s, ter*adi pada mingg" etiga ditandai pea hati menghilang terdapat
"dara antara hati dan dia!ragma.
29
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 30/36
$. #le"s paraliti
d. Peritonitis biasanya disertai dengan per!orasi tetapi dapat *"ga tanpa per!orasi.
Adanya ge*ala a"t abdomen yait" nyeri per"t yang hebat, de!ans m"s$"lar dan nyeri
tean.
2. 7ompliasi Istra'#ntestinal
a. 7ompliasi ardio%as"ler egagalan sir"lasi peri!er ren*atan sepsis, mioarditis,
trombosis, dan trombophlebitis.
b. 7ompliasi darah anemia hemoliti, trombositopenia, dan?ata" disseminated
intravascular coagulation (!"# dan sindrom "renia hemoliti.
$. 7ompliasi par" pne"monia, empiema, dan ple"ritis.
d. 7ompliasi hepar dan and"ng emped" hepatitis dan olesistitis.
e. 7ompliasi gin*al glomer"lone!ritis, pielone!ritis, dan perine!ritis.
!. 7ompliasi t"lang osteomielitis, periostitis, spondilitis, dan artritis.
g. 7ompliasi ne"ropsiiatri deliri"m, meningism"s, meningitis, poline"ritis peri!er,
sindrom $uillain-%arre, psiosis, dan sindroma atatonia.
@ambar Sema 7ompliasi &emam 9i!oid
Pena/ala9sanaan
Pe2a.a/an
Pasien demam ti!oid perl" diraat di r"mah sait "nt" isolasi, obser%asi, dan
pengobatan. 9irah baring total selama demam sampai dengan 2 mingg" normal embali.
Semingg" em"dian boleh d"d" dan selan*"tnya berdiri dan ber*alan. ;as"d tirah baring
adalah "nt" men$egah ter*adinya ompliasi perdarahan "s"s ata" per!orasi "s"s.
30
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 31/36
;obilisasi pasien perl" dila"an se$ara bertahap, ses"ai dengan p"lihnya e"atan pasien.
3,(
Pasien dengan esadaran yang men"r"n, posisi t"b"hnya har"s di"bah'"bah pada
at"'at" tertent" "nt" menghindari ompliasi pne"monia hipostati dan "l"s
de"bit"s. &e!easi dan b"ang air e$il perl" diperhatian arena adang'adang ter*adi
obstipasi dan retensi air emih. 3,(
Die/
&i masa lampa", pasien demam ti!oid diberi b"b"r saring, em"dian b"b"r asar, dan
ahirnya nasi ses"ai dengan tingat esemb"han pasien. Pemberian b"b"r saring terseb"t
dimas"dan "nt" menghindari ompliasi perdarahan "s"s ata" per!orasi "s"s. /anya
pasien tida meny"ai b"b"r saring, arena tida ses"ai dengan selera merea. 7arena
merea hanya maan sediit, eadaan "m"m dan gizi pasien semain m"nd"r dan masa
penyemb"han men*adi lama. 3,(,)
;aan l"na, yang m"dah di$erna dengan *"mlah alori dan protein ses"ai eb"t"han
harian. 9ida boleh mengons"msi maanan yang mengand"ng banya serat, tida
merangsang, ata"p"n yang dapat menimb"lan banya gas. /eberapa peneliti men"n*"an
baha pemberian maanan padat dini, yait" nasi dengan la" pa" rendah sel"losa pantang
say"ran dengan serat asar dapat diberian dengan aman pada pasien demam ti!oid. Carian
diberian ses"ai eb"t"han harian. /ila tida dapat peoral beri $airan in!"se detrose ( dan
eletrolit ses"ai dengan eb"t"han harian. 3,(
Oba/<oba/an/
Ebat'obat anti miroba yang sering dig"naan, antara lain (,)
1. 7loram!eniol
&i #ndonesia, loram!eniol masih mer"paan obat pilihan "tama "nt" demam ti!oid.
/el"m ada obat anti miroba lain yang dapat men"r"nan demam lebih $epat
dibandingan loram!eniol. &engan pengg"naan loram!eniol, demam pada ti!oid
t"r"n rata'rata setelah ( hari. 7loram!eniol mer"paan obat terpilih tetapi tida boleh
diberian bila *"mlah le"osit Q 2000?"l. &osis masimal loram!eniol 2 gram?hari. /ila
pasien alergi terhadap loram!eniol dapat diberian golongan penisilin ata"
otrimosazol. 3
2. 9iam!eniol
31
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 32/36
&osis dan e!eti%itas tiam!eniol pada demam ti!oid sama dengan loram!eniol.
7ompliasi hematologis pada pengg"naan tiam!eniol lebih *arang daripada
loram!eniol. &engan tiam!eniol demam pada demam ti!oid t"r"n setelah rata'rata ('6
hari.
3. 7otrimosazol ombinasi trimetoprim dan s"l!ametosazol
I!eti%itas otrimosazol "rang lebih sama dengan loram!eniol. &engan
otrimosazol, demam pada demam ti!oid t"r"n rata'rata setelah ('6 hari.
4. Ampisilin dan amosisilin
&alam hal emamp"annya "nt" men"r"nan demam, e!eti%itas ampisilin dan
amosisilin lebih e$il dibandingan loram!eniol. #ndiasi m"tla pengg"naannya
adalah pasien demam ti!oid dengan le"openia. &engan ampisilin ata" amosisilin,
demam pada demam ti!oid t"r"n rata'rata setelah ') hari.
(. Se!alosporin generasi etiga
/eberapa "*i linis men"n*"an baha se!operazon, se!triason, dan se!otasim e!eti!
"nt" demam ti!oid, tetapi dosis dan lama pemberian yang optimal bel"m dietah"i
dengan pasti.
6. Fl"oroinolon
Fl"oroinolon e!eti! "nt" demam ti!oid, tetapi dosis dan lama pemberian yang optimal
bel"m dietah"i dengan pasti. 3
Dosis An/ibio/i9a yang Dibe2i9an 0ada Pende2i/a Tifoid
1. 7loram!eniol 100 mg?g //? hari dibagi 4 dosis? oral, i% diberian minimal 10 B
12 hari ata" minimal ( hari bebas demam. ata"
2. Ampisilin 200 mg?g //? hari dibagi 4 dosis? oral, i% diberian minimal 10 B 12 hari
ata" minimal ( hari bebas demam ata"
3. Amosiilin 100 mg?g //? hari dibagi 3 dosis? oral, i% diberian minimal 10 B
12 hari ata" minimal ( hari bebas demam ata"
4. Cotrimoazole 6 B ) mg ?g //? hari dibagi 2 dosis? oral, i% diberian minimal 10 B
12 hari ata" minimal ( hari bebas demam ata"
(. /ila sem"a telah resisten dengan obat di atas diberi Se!alosporin Ce!triaone 100 mg ?
g // ? hari dibagi dalam 2 dosis? i% selama ( B 10 hari
6. 7arier Amosisilin 200 mg?g //? hari dibagi 3 dosis selama 10 hari dan
dilan*"tan dengan olesistetomi
32
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 33/36
Sedangan obat'obatan simtomati yang dig"naan, antara lain
1. Antipiretia
Antipiretia tida perl" diberian se$ara r"tin pada setiap pasien demam ti!oid, arena
tida banya berg"na.
2. 7ortiosteroid
Pasien yang tosi dapat diberian ortiosteroid oral ata" parenteral dalam dosis yang
men"r"n se$ara bertahap tapering off selama ( hari. =asilnya biasanya sangat
mem"asan, esadaran pasien men*adi *ernih dan s"h" badan $epat t"r"n sampai normal.
Aan tetapi ortiosteroid tida boleh diberian tanpa indiasi, arena dapat
menyebaban perdarahan intestinal dan relaps. (
Oba/<oba/an yang Dibe2i9an 0ada Kom0li9asi Pende2i/a Tifoid
7eadaan tosi
♦ Prednison 1 B 2 mg?g //?hari dibagi 3 dosis? oral ata"
♦ &esametason 0.( mg?g //? hari dibagi 3 dosis? i%, oral ata"
♦ =idroortison 10 B 1( mg?g //?hari dibagi 3 dosis?im
Perdarahan 9rans!"si darahPer!orasi R"*" bagian bedah
Pen=egahan
9i!oid dapat di$egah dengan memberian ed"asi tentang $ara pen"laran penyait ini.
Salah sat" $ontoh yang dapat diberian adalah memaan maanan yang disiapan dil"ar
r"mah, maanan yang dipa*ang dipinggir *alan, min"m min"man yang terontaminasi,
onta erat dengan penderita ti!oid, rendahnya ebersihan ling"ngan seitar dan perorangan.
(,6,,)
1a2a Pen=egahan yang Dian@u29an un/u9 Men=egah Penyeba2an Tifoid
$oil i/5 =oo9 i/5 0eel i/5 o2 fo2ge/ i/
-ia min"m air, beli min"man yang diemas bersih ata" didihan d"l" selama 1 menit
:ebih bai min"m air tanpa es, e$"ali bila esnya terb"at dari air yang telah dimasa
ata" berasal dari air yang telah diemas dengan bersih
;aan maanan yang telah dimasa ata" dalam eadaan panas
33
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 34/36
=indari say"ran ata" b"ah'b"ahan yang bel"m di$"$i bersih
=indari maanan ata" min"man yang dipa*ang di *alanan
#a9sin
=ingga saat ini dienal tiga ma$am %asin "nt" demam ti!oid, yait" dari "man
Salmonella typhi yang dimatian diberian se$ara s"b"tan, "man hid"p yang
dilemahan 9y'21a diberian se$ara oral dengan perlind"ngan diatas 2 tah"n dan
omponen >i diberian se$ara intram"s"lar dengan perlind"ngan 3 tah"n. '56,)
&ral typhoid vaccine (Ty'a# meng"rangi insidens penyait seitar 60'. >asin
ini direomendasian "nt" deasa dan ana'ana yang ber"m"r diatas 6 tah"n yang aanmengadaan per*alanan e daerah yang tinggi insidensnya ata" "nt" merea yang onta
erat dengan arier. 10
>asin ti!oid tida dapat melind"ngi 100, sehingga orang yang telah di%asin tetap
dapat terena in!esi bila "man yang mas" dalam *"mlah yang besar. -adi pen$egahan yang
paling bai adalah sanitasi yang bai se$ara perorangan ata" ling"ngan. 10
Masalah Ka2ie2
Setiap orang yang et"laran Salmonella, mengesresi "man terseb"t dengan !eses
dan air emih selama beberapa *anga at". /ila tida ter*adi el"han ata" ge*ala, orang
terseb"t dinamaan symptomless e)cretor . /ila esresi "man berlangs"ng ter"s, orang
terseb"t dinamaan $arier. =al ser"pa ter*adi pada pasien demam ti!oid. 9erbanya pasien
demam ti!oid berhenti mengesresi Salmonella dalam 3 b"lan. ;erea yang tetap
mengesresi Salmonella setelah 3 b"lan dinamaan $arier.(
7ira'ira 3 pasien demam ti!oid masih mengesresi Salmonella lebih dari 1 tah"n.
Carier didapatan ter"tama pada "sia menengah, lebih sering pada anita dibandingan pria
dan *arang pada ana'ana. Erang yang mengesresi Salmonella dalam !eses faecal
carier lebih banya dan lebih berperan pada pen"laran daripada orang yang mengesresi
Salmonella melal"i air emih urinary carier . Pada faecal carier , "man menetap di
and"ng emped" yang meradang menah"n dan adang'adang mengand"ng bat". Pada
urinary carier , Salmonella menetap di sal"ran emih, biasanya disebaban elainan sal"ran
air emih yang s"dah ada, misalnya pielone!ritis roni ata" elainan "reter.(
34
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 35/36
Carier dapat didetesi melal"i biaan !eses dan air emih. 7arena esresi
Salmonella ter*adi intermitten, maa diperl"an 3'6 biaan sebel"m hasilnya dapat diataan
negati!. Pengobatan $arier tio!oid mer"paan masalah yang s"lit. Ebat'obat anti miroba
yang dapat dig"naan adalah ampisilin ata" amosisilin dan otrimosazol. 7adang'adang
diperl"an olesistetomi bersamaan dengan pemberian ampisilin. /eberapa "*i linis
men"n*"an baha !l"oroinolon oral dapat mengeliminasi Salmonella dari tin*a. 3
P2ognosis
8m"mnya bai bila pasien $epat berobat. Prognosis demam ti!oid tergant"ng dari
"m"r, eadaan "m"m, dera*at eebalan t"b"h, *"mlah dan %ir"lensi Salmonella, serta $epat
dan tepatnya pengobatan. Anga ematian pada ana'ana sebesar 2,6, dan pada orang
deasa ,4, dengan rata'rata (,. Prognosis "rang bai bila terdapat ge*ala linis yang
berat seperti hiperpiresia !ebris ontin"a, pen"r"nan esadaran, dehidrasi, asidosis,
per!orasi "s"s, ata" pada eadaan gizi b"r". 3
DA,TAR PUSTAKA
1 &*oo <, 2013. Penyait #n!esi Imerging dan Re'emerging dan &anya terhadap
;asalah 7esehatan di #ndonesia. &i"nd"h dari
http??perp"s.yarsi.a$.id?bar"1?$ommon.phpN
pagetampilma*alahallode1021)session.
2 Adal*a AA, 2010. 9yphoid Fe%er. &i"nd"h dari http??."pm$'
$bn.org?reportar$hi%e?2010?$bnreport0)032010.html.
3 Ra$hmat -, 1))6. &emam 9i!oid. /"" A*ar #lm" Penyait &alam -ilid Idisi 7etiga.
-aarta /alai Penerbit F78#. =al 43( B 441.
4 Coordinating Centre !or #n!e$tio"s &isease ? &i%isions o! /a$terial and ;y$oti$
&isease, 200. 9yphoid Fe%er. &i"nd"h dari http??.$d$.htm.
( /ehrman, -enson, 7liegman, 2004. Salmonella #n!e$tion in 5elson 9etboo o!
Pediatri$s Idisi1. Philadelphia Sa"nders.
6 Soedarmo SS, et al, 2002. /"" A*ar #lm" 7esehatan Ana, #n!esi dan Penyait 9ropis
Idisi 1. -aarta /alai Penerbit F78#.
35
7/23/2019 Presentasi Kasus 1 Phanie
http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-1-phanie 36/36
55, 2006. /a$gro"nd 9yphoid Fe%er. &i"nd"h dari http??.nlm.nih.go%?
medlinepl"s?en$y?imagepages?104.htm.
55, 200. Salmonelosis 9hypoid Fe%er. &i"nd"h dari
http??.d"pagehealth.org?health?data?images.
) 9atang 7S, et al, 2000. Pedoman Pelayanan 7esehatan Ana RS S"mber <aras.
-aarta 8P9. Penerbitan 8ni%ersitas 9ar"managara.
10 Comm"ni$able &isease and Ipidemiology, Seattle and 7ing Co"ntry, P"bli$ =ealth,
2003. Eral 9hypoid >a$$ine 9y21a. &i"nd"h dari http??.metro$.mht.
11 55, 2006. Iradi$ation 9yphoid Fe%er. &i"nd"h dari http??.ne*m.ed".