Penyusunan HPS

download Penyusunan HPS

of 111

description

Metode Penyusunan HPS

Transcript of Penyusunan HPS

  • PENYUSUNAN Hara Perkiraan Sendiri (HPS/OE) Pengadaan Barang/Jasa PemerintahDisampaikan oleh :IGN. SURANTO(Procurement Specialist)

    **

    MASTER

  • BAHASAN MENGENAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)PENGERTIANAPA GUNANYA HPS/OEPERLAKUAN TERHADAP HPS/OEHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OETEKNIK / PROSEDUR PEMBUATAN HPS/OEHPS PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYAHPS PENGADAAN BARANG/JASA LAINNYAHPS PENGADAAN JASA KONSULTANSI

    *

  • 1. PENGERTIAN HPSHPS/OE adalah perhitungan biaya atas pekerjaan barang/jasa sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, dikalkulasikan secara keahliaan dan berdasarkan data yang dapat dipertanggung-jawabkan. HPS/OE dibuat dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)*

  • REFERENSI PENGERTIAN PERKIRAAN BIAYANational Estimating Society-USA mendefinisikan perkiraan biaya sebagai seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan besarnya biaya yang diperlukan dalam suatu kegiatan dengan mendasarkan atas informasi yang tersedia pada saat itu. Hal ini berarti bahwa dalam menyusun perkiraan biaya perlu dilakukan pengkajian atas biaya kegiatan terdahulu sebagai masukan, serta melihat masa depan, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan atau mungkin terjadi.MASTER

    MASTER

  • *Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

  • Konsep Dokumen HPSPejabat Pembuat KomitmenDokumen HPSSAHSah jika:ditandatangani oleh:Pejabat Pembuat Komitmen (sebagai yg menetapkan). Disusun dan ditetapkanULP/Pejabat PengadaanLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah*Diumumkan nilai total HPSTim Pendukung PPK

  • Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh BPS;Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;Daftar biaya/tarif B/J yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya; inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan perencana (engineers estimate);norma indeks; dan/atauinformasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan

    HPS telah memperhitungkan PPn dan ( overhead + Profit yang wajar maks 15 %)HPS TIDAK BOLEH memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan PPh penyedia barang/jasa

  • 2. GUNANYA HPS/OEUntuk menilai kewajaran harga penawaran yang disampaikan pihak penyedia (evaluasi harga) dan sebagai batas penawaran tertinggi kecuali pekerjaan jasa konsultansi Sebagai dasar bagi penetapan nilai nominal jaminan penawaran (1-3% dari HPS) Untuk menetapkan tambahan nilai jaminan pelaksanaan, bilamana penawaran kurang dari 80% dari OE, dinaikan menjadi 80% HPS

    *

  • LanjutanSebagai acuan menetapkan harga satuan timpang yang nilainya lebih besar dari 110% dari HPS*klarifikasi tidak dimaksudkan untuk mencari/menawarkan/ mengijinkan perubahan harga/substansi penawaran

    Sheet1

    Contoh : Pengadaan Komputer

    No.Jenis BarangVolumeHargaJumlahHPS% Penawaran

    PenawaranHargaJumlahterhadap HPS

    1Komputer104,800,00048,000,0005,000,00050,000,00096

    2Printer44,700,00018,800,0004,000,00016,000,000118

    3Scanner21,450,0002,900,0001,500,0003,000,00097

    4CD Writter52,500,00012,500,0003,250,00016,250,00077

    82,200,00085,250,00096

    Sheet2

    Sheet3

  • Lanjutan*5. Sebagai patokan dalam hal seluruh penawaran di atas pagu anggaranDalam hal terjadi seleksi gagal karena seluruh penawaran di atas pagu, maka HPS/OE dapat dilakukan dua hal berkut : (i) perubahan spesifikasi teknis, atau (ii) dilakukan revisi PO/LK6. Sebagai acuan bila ada indikasi kuat KKN7. Sebagai bahan perhitungan penyesuaian harga/eskalasi8. Sebagai acuan dalam negosiasi harga pada proses penunjukan/pemilihan langsung/pengadaan jasa konsultansi

  • Alat untuk menilai kewajaran penawaran harga termasuk rinciannya Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% nilai total HPS

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN MENETAPKAN HPSRpHarga optimal/ wajarTIDAK MARK-UPMemperhitungkan semua komponen biayaPerhitungkan keuntungan penyedia + overhead (maks 15%)PENYEDIA BARANG/ JASAULP/PEJABAT PENGADAAN MENGUMUMKAN NILAI TOTAL HPSLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah*HPS bukan sebagai dasar untuk menentukan besaran kerugian negara.

  • 3. PERLAKUAN TERHADAP HPS/OESetiap pengadaan harus dibuat HPS/OEHPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggung-jawabkan, disusun oleh panitia/pejabat pengadaan, disahkan pengguna barang/jasa Nilai total HPS tidak bersifat rahasia (dicantumkan pengumuman pelaksanaan pengadaan) sebagai upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperolehRincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah pencontohan dalam metoda pelaksanaan pekerjaan dan *

  • LanjutanHPS memperhitungkan PPN, overhead & profit (paling tingggi 15% ), Tidak boleh memperhitungkan PPh, biaya lain-lain, biaya tidak terduga.Dilarang penerapan sistim koridor, misalnya Penawaran memenuhi syarat > 80% HPS dan < 100% HPS *

  • Setiap pengadaan wajib dibuat HPS/OEHPS, disusun oleh panitia/pejabat pengadaan, disahkan pengguna barang/jasa Nilai total HPS tidak bersifat rahasia sebagai upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperolehRincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah keseragaman dalam metoda pelaksanaan pekerjaanKetentuan HPS pada Perpres-54 Th 2010 Pasal 11 dan Pada Lampiran II/III/IV/V butir A,3HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OE

    a) Ketentuan Umum

  • b) FUNGSI HPS/OEMenilai kewajaran total harga dari penawaran yang disampaikan penyedia barang/jasa beserta rinciannya.Menetapkan besarnya nilai jaminan penawaran dari penyedia barang/jasa.Menetapkan tambahan nilai jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (kurang dari 80 % dari nilai OE). Tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan penawaran .MASTER

    MASTER

  • c)RUANG LINGKUP HPS Untuk Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya meliputi : kuantitas dan spesifikasi teknisUntuk Barang meliputi : jenis, jumlah, spesifikasi teknis barang, dan distribusiUntuk Jasa Konsultan meliputi : kuantitas, dan kualifikasi tenaga ahli dan pendukung yang dibutuhkan (pendidikan dan pengalaman), serta lama penugasan yang keseluruhannya dituangkan dalam TOR/KAK MASTER

    MASTER

  • 5. TEKNIK / PROSEDUR PEMBUATAN HPS

    a) Pemilihan jenis HPS menurut bidang Pengadaan :

    Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya

    Jasa Konsultansi

    Barang/Jasa Lainnya

  • b) BAGAN ALIR PENYUSUNAN HPS (NON KONSULTANSI)ProduksiBahanPelaksanaanDi LapanganWAKTUPELAKSANAAN?KebutuhanPeralatanBIAYATOTAL?PenyesuaianPenggunaanPeralatan Perhitungan BiayaPerhitunganWaktuKebutuhanBahanOptimasiRuang LingkupSELESAIKuantitasPekerjaanHargaSatuan DasarOKTIDAKOKTIDAKSASARAN PAKET PEKERJAAN(Judul Pagu/DED/EE/RAB)DITUANGKAN DALAM BOQ)BiayaBahanBiayaUpahBiayaPeralatanB Umum & UntungSPESIFIKASIHARGASATUANCARA 1CARA 2DATAHARGA

  • *Catatan: Jika HPS lebih besar dari Pagu Dana, maka dapat dilakukan Perubahan spesifikasi teknis Revisi PO/LK.Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

  • *Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

  • *

    Catatan: Biaya langsung non-personil tidak melebihi 40% dari biaya total , KECUALI untuk pekerjaan yang bersifat khususLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

  • ANALISIS SASARAN PAKET / PAGU ANGGARANTeliti dana pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yg dipersamakan.Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE.Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa, syarat umum/khusus kontrak, gambar, spesifikasi teknis, serta hasil peninjauan kondisi lapangan;Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi ko;om Mata Pembayaran, Satuan, Volume, Harga Satuan, Harga/Biaya, dan baris Sub Total, PPN dan Total HPS sebagai berikut :

  • FORMAT BOQ / HARGA PERKIRAAN SENDIRIPekerjaan . .*

    MATA PEMBAYARANSATUANVOLUMEHARGA SATUANHARGAPERSIAPANa.b.2.a.b.3.a.b.4.a.b.JUMLAHPPN (10%)TOTALPEMBULATAN

    MASTER

  • Untuk pekerjaan dengan kontrak harga satuan, volume pekerjaan yang dibuat dalam HPS/OE sama dengan volume pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Bill of Quantity (BQ) dokumen pemilihan penyedia jasa. Sementara khusus untuk pekerjaan dengan kontrak lump sum kecuali volume dapat diputuskan tetap menggunakan atau tidak menggunakan sepenuhnya volume pekerjaan, metode pekerjaan yang digunakan dalam perhitungan penawaran

  • Perhitungkan harga satuan dasar dari bahan, upah, dan alat yang bersandarkan harga pasar setempat hingga di job-site (biaya angkutan turut diperhitungkan). Kalau harga pasar setempat tidak diperoleh, gunakan data harga yang termuat dalam SPK/kontrak sebelumnya dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan harganya berdasarkan indeks dari Badan Pusat Statistik (BPS);Hitung analisa harga untuk setiap pembayaran (pay-item) dengan formula/rumus yang sudah digunakan dalam perhitungan untuk mendapatkan RAB sebagai berikut ;

  • Analisa harga satuanPekerjaan . Satuan ..*

    KOMPONENSATUANVOLUMEHSD (RP)HARGA (RP)BAHAN1.2.

    ALAT1.2.UPAH1.2.JUMLAHBIAYA UMUM & KEUNTUNGANHARGA SATUANPEMBULATAN

    MASTER

  • Tetapkan harga satuan : analisa harga + 15 % (keuntungan dan bieya umum.

    Hitung jumlah biaya pada setiap masa pembayaran : jumlah volume dikalikan harga satuan;Jumlahkan semua biaya untuk seluruh masa pembayaran dari pekerjaan yang akan dilaksanakan;

    OVERHEAD :OPERASIONAL & PENGELUARAN KANTOR PUSAT YANG BUKAN BAGIAN DARI BIAYA PENGADAAN UNTUK SETIAP MATA PEMBAYARAN;MANAJEMEN, AKUTANSI, PELATIHAN & AUDITING;PERIJINAN, REGISTRASI DAN LAINNYA BIAYA PERIKLANAN, HUMAS & PROMOSIDAN LAIN SEBAGAINYAPROFIT :TERMASUK RESIKO PEKERJAAN

  • Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah biaya untuk seluruh mata pembayaran;Total harga pekerjaan yang dituangkan dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh mata pembayaran + PPN 10 %tidak memperhitungkan biaya tak terduga, lain-laindan (PPh) nilai total HPS tidak rahasia didokumentasikan secara baik.tidak dapat digunakan sebagai perhitungan kerugian negara.

  • MENGHITUNG AHS (bila diperlukan)MASUKAN PROSES KELUARANHARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN

  • *POLA PIKIR PEMBUATAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

  • (Contoh)

    MASTER

  • (Contoh)

  • Perhitungan HPS sesuai Perpres 54 Th 2011(Contoh)

  • PROSESHARGA SATUAN DASAR BAHAN (Asumsi, Faktor-faktor, Komposisi dalam Spec, Koefisien Bahan, Harga Satuan Dasar Bahan)HARGA SATUAN DASAR ALAT(Jenis Alat Yang Dipewrlukan, Kapasitas Alat, Faktor Produksi Alat, Waktu Siklus Kerja Alat , Hasil Produksi Alat / Satuan Waktu, Koefisien Alat, Harga Satuan, Komponen Alat/Satuan Waktu)HARGA SATUAN DASAR TENAGA KERJA (Jenis Tenaga Yang Diperlukan, Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Yang Diperlukan, Koefisien Tenaha Kerja, Harga Satuan Dasar Alat)OVERHEAD & PROFIT (Biaya Umum + Keuntungan, Maksimum 15 % )

  • KELUARANHARGA SATUAN SETIAP ITEMHARGA PEKERJAAN SETIAP ITEMHARGA TOTAL SELURUH ITEMHARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

  • d. HARGA MATA PEMBAYARAN

  • PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OEBerdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:Mengubah spesifikasi teknis dari pekerjaan/barang yang akan dilaksanakan.Bila hal ini terjadi , maka perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan dan atau peningkatanRevisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia.MASTER

    MASTER

  • 5. Prosedur Penyusunan HPS/OE atas Pekerjaan Barang/Jasa LainnyaTeliti besaran dana dari pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yang dipersamakan. Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE. Nilai HPS/OE diupayakan lebih kecil dari Pagu Anggaran;

  • Pelajari dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia barang/jasa lainnya, syarat umum/ khusus kontrak, dan spesifikasi teknis.Berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, kemudia dapatkan informasi mengenai merk barang atau jenis jasa lainnya yang sesuai dengan spesifikasi dimaksud dan harganya.

  • Hitung harga satuan dasar dari barang/jasa lainnya, dengan mengacu pada rata-rata harga barang/jasa lainnya dari seluruh barang/jasa lainnya yang memenuhi spesifikasi teknis, yang didasarkan pada data harga pasar setempat. Kalau harga pasar setempat tidak diperoleh, gunakan data harga yang termuat dalam SPK/kontrak sebelumnya dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan harganya berdasarkan indeks dari Badan Pusat Statistik (BPS);

  • Hitung harga satuan : harga satuan dasar + 10 % (laba penyedia jasa). Hitung jumlah biaya untuk setiap item barang/jasa lainnya yaitu: jumlah volume barang/jasa lainnya x harga satuanJumlah semua biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnya yang diadakanHitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnyaTotal harga pekerjaan yang dituangkan dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh masa pembayaran + PPN 10 %

  • HPS BARANG

    PENDANAANTeliti besaran dana dari pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/dokumen lain yang dipersamakan.Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE. Oleh karenanya nilai HPS/OE lebih kecil dari Pagu Anggaran.

    (laba penyedia jasa).

  • HPS BARANG

    DOKUMEN PENGADAAN BARANGMempelajari dan meneliti dokumen pengadaan terutama :instruksi kepada penawar, syarat-syarat kontrak, spesiflkasi teknis dan gambar-gambar termasuk meneliti barang yang akan dibeli apakah barang fabrikasi, barang fabrikasi yang akan dipasang (install) dan uji coba atau barang yang dibuat sendiri.

  • HPS BARANG

    HARGA PASARMeneliti harga-harga pasar dari barang yang dapat memenuhi spesifikasi teknis sesuai ketentuan di dalam dokumen pengadaan.

  • HPS BARANG

    KANDUNGAN LOKALMeneliti jumlah kandungan lokal barang dari barang yang memenuhi spesifikasi teknis sesuai dokumen pengadaan, dan selanjutnya di dalam penyusunan OE mempertimbangkan barang yang jumlah kandungan lokalnya lebih tinggi.

  • HPS BARANG

    ANGKUTAN & ASURANSIMeneliti tarif biaya angkutan dan biaya asuransi.

  • HPS BARANG

    BARANG RAKITANPengadaan barang yang akan dipasang dan atau yang dirakit sendiri terlebih dahulu diteliti harga satuan dasar :bahan/material,peralatan di pasaran tenaga kerja dan upahselanjutnya dihitung harga satuan barang.

  • TEKNIS PERHITUNGAN HPS BARANGMenetapkan harga satuan : data harga satuan atau analisa harga satuan berdasarkan harga dasar dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya umum Dihitung jumlah biaya untuk setiap item barang, yaitu jumlah volume barang x harga satuanDijumlah semua biaya untuk seluruh item barang yang akan diadakan.Dihitung PPN yaitu 10% x jumlah semua biaya untuk seluruh item barang.Total harga pekerjaan HPS/OE ialah jumlah biaya seluruh item barang + PPN 10%

  • PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OEBerdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:Mengubah spesifikasi tekni dari Barang yang akan dilaksanakan.Bila perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan maupun peningkatan. Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia.MASTER

    MASTER

  • 6. Prosedur Penyusunan HPS/OE atas Pekerjaan Jasa KonsultansiUntuk jasa konsultansi lebih berfokus pada biaya personel, dengan prosedur sebagai berikut :Prosedur awal, sama dengan prosedur sebelumnya, dan merupakan prosedur dasar, bahwa pengecekan besaran dana dari pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/RKAP/dokumen lain yang dipersamakan.

  • Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama hal-hal yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa, Kerangka Acuan Kerja/Terms of References, sehingga dapat diketahui kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan, data/fasilitas pelaksanaan jasa yang diperlukan da sistem pelaporannya.

  • Komponen biaya secara garis besar terdiri dari dua komponen, yaitu biaya langsung personil (renumeration) dan biaya langsung non personil (direct reimbursable cost), PPN 10%dengan komposisi biaya langsung non personil yang diperkenankan maksimal sebesar 40 % dari total biaya pekerjaan. Dikecualikan dari ketentuan dimaksud adalah pekerjaan konsultansi tertentu : pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, dan penyelidikan tanah, dan lain-lain sesuai metoda pelaksanaannya. Bila suatu pekerjaan dilakukan oleh konsultan perorangan (individual consultant) maka biaya langsung personil konsultan perorangan tersebut tidak boleh dibebankan biaya overhead dan keuntungan/laba;

  • Harga satuan biaya langsung personil per satuan waktu, pada dasarnya disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku. Bilamana harga pasar tidak tersedia, dapat menggunakan harga satuan pada kontrak sejenis dengan tetap mempertimbangkan terjadinya perubahan harga berdasarkan indeks dari BPS;Bila diperlukan , dapat digunakan perhitungan eskalasi harga dari harga yang dihasilkan berdasarkan tambahan pengalaman yang layak dalam pelaksanaan pekerjaan

  • Dari juklak tersebut perhitungan biaya langsung personil (BLP) menggunakan formula sebagai berikut :GD = Gaji DasarBBS = Beban Biaya SosialBBU = Beban Biaya UmumTP = Tunj. PenugasanK = Laba

    BLP = GD + BBS + BBU + TP + K

    MASTER

  • Apabila penugasan konsultan dihitung dalam satuan selain bulan (month), maka konversi maksimum biaya langsung personil per satuan waktu adalah sebagai berikut:

    SBOM = SBOB : 4,1SBOH = (SBOB : 22) x 1,1SBOJ = (SBOH : 8) x 1,3Dimana :SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan (Person Month Rate)SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu (Person Week Rate)SBOH = Satuan Biaya Orang Hari (Person Day Rate) SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam (Person Hour Rate)

  • Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 1203/D.II/03/2000 : SE-38/A/2000 BLP = GD + BBS + BBU + TP + K

    Sheet1

    Komponen BLPUndangan

    NasionalInternasional

    Gaji Dasar GD (Basic Salary)1 x GD1 x GD

    Beban Biaya Sosial- BBS (Social Charge)(0,3 s.d 0,4) x GD(0,3 s.d 0,6) x GD

    Beban Biaya Umum - BBU (Overhead Cost)(0,5 s.d 1,3) x GD(0,7 s.d 1,4) x GD

    Tunjangan Penugasan TP(0,1 s.d 0,3) x GD(0,1 s.d 0,3) x GD

    Keuntungan0,1 x (GD+BBS+BBU)0,1 x (GD+BBS+BBU)

    TOTAL Biaya Langsung Personil(2,2 s.d 3,1) x GD(2,4 s.d 3,6) x GD

    Sheet2

    Sheet3

  • HARGA PERKIRAAN LAYANAN JASA KONSULTANSIBIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION)BIAYA TENAGA AHLI, ASISTEN TA, TENAGA PENDUKUNGOH, OBBERDASARKAN KEAHLIAN DAN PENGALAMAN TAGAJI KONTRAK TERAKHIR YANG TELAH DIAUDIT (AUDITED PAY ROLL)TERMASUK BBS), (BBU), DAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM 10%BEBAN BIAYA SOSIAL (BBS) DIBAYARKAN KEPADA TA TETAP (PERMANEN):tunjangan hari libur cuti tahunancuti sakittunjangan pengobatantunjangan transportasitunjangan pensiunasuransi tenaga kerjatunjangan sosial lainnya

    BEBAN BIAYA UMUM (BBU) TUNJANGAN HARI LIBUR Biaya manajemen dan administrasi kantorGaji tenaga adm, juru ketik, pesuruh, pengemudi, dsbBiaya jasa hukum, auditor, dsbBiaya kantor/ruang kerjaBiaya listrik, air, telpon, dsbBiaya karena kekosongan kerjaBiaya depresiasiBunga modalBiaya penelitian dan pengembanganBu lainnya.KEUNTUNGAN (K)keuntungan perusahaandeviden/bonusdana cadangan dan investasipajak perusahaanTUNJANGAN PEKERJAAN (TP):tunjangan khusus untuk tenaga ahli penugasan tertentuha-hal lain:

  • Biaya Langsung Non Personil (direct reimbursable cost), seperti : - biaya pelaporan, - komunikasi, - perjalanan, - biaya sewa kantor dan fasilitas kerja, - biaya pengurusan surat ijin, - biaya sewa kendaraan dlltidak melebihi 40% (empat puluh persen) dari total biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus, seperti:pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, penyelidikan tanah, dan lain-lain.

  • Hitung jumlah biaya setiap item pengeluaran, baikuntuk biaya langsung personil (BLP) maupun biayalangsung non personil (BLNP), dengan cara sebagaiberikut :

    BLP = Jml Personil x Lama Penugasan x Imbalan per satuan waktu

    BLNP = Jumlah volume pekerjaan x harga satuan

    Jumlah personil = tenaga ahli/tenaga pendukung sesuai dengan pendidikan/pengalamannya.

  • Data yang dipakai untuk menyusun HPS berdasarkan pada data harga setempat yang diperoleh berdasarkan hasil survey menjelang dilaksanakannya pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh BPSinformasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;biaya kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;hasil perbandingan dengan kontrak sejenis, baik yangdilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultanperencana (engineers estimate);norma indeks; dan/atauinformasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

  • SEBAGAI REFERENSIBiaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 : SE-35/A/21/0298

    INTERNASIONAL

    UNDANGAN INTERNASIONALUNDANGAN NASIONALUNDANGAN NASIONAL

    PENDIDIKAN S1PENDIDIKAN S2/S3

    SARJANA DENGAN PENGALAMAN PREOFESIONAL (TAHUN)US$ (PER BULAN)KELOMPOK AHLITAHUN PENGALAMANRUPIAH (PER BULAN)KELOMPOK AHLITAHUN PENGALAMANRUPIAH (PER BULAN)

    3$4,100AHLI MUDA1 - 44,400,000 - 5,200,000AHLI1 - 45,200,000 - 6,100,000

    4$4,600

    5$5,100

    6$5,500AHLI5 - 85,500,000 - 7,100,000AHLI UTAMA5 - 86,500,000 - 7,800,000

    7$6,000

    8$6,400

    9$6,800AHLI UTAMA9 - 127,500,000 - 9,000,000AHLI KEPALA9 - 128,200,000 - 9,800,000

    10$7,200

    11$9,700

    12$12,800AHLI KEPALA13 - 169,500,000 - 11,100,00013 - 1610,400,000 - 13,100,000

    13$13,400

    14$14,100

    15$14,70017 - 2011,700,000 - 12,900,00017 - 2014,300,000 - 18,600,000

    16$15,300

    17$15,400

    18$16,400

    19$16,900

    20$17,400

    21$17,500

    22$17,600

    23$17,700

    24$17,900

    25$18,000

    Sheet2

    Sheet3

  • PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OEBerdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:Mengubah spesifikasi teknis (KAK)dari pekerjaan Jasa Konsultansi yang akan dilaksanakan.Bila hal perubahan terjadi pada tenaga ahli jasa konsultansi, maka perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan (down-grade) kualifikasi tenaga ahlinya (konsultan pendidikan S2 menjadi S1 atau pendidikannya tetap sama namun persyaratan pengalamannya diturunkan. Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia.MASTER

    MASTER

  • 7. Prosedur Penyusunan HPS/OE atas Pekerjaan KonstruksiTeliti dana pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yang dipersamakan.Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE.Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa, syarat umum/khusus kontrak, gambar, spesifikasi teknis, serta hasil peninjauan kondisi lapangan;Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi ko;om Mata Pembayaran, Satuan, Volume, Harga Satuan, Harga/Biaya, dan baris Sub Total, PPN dan Total HPS sebagai berikut :Pilih cara 1 atau 2 pada uraian prosedur penyusunan HPS

  • Pelajari dokumen paket pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia , syarat umum/ khusus kontrak, dan spesifikasi teknis.Berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan , kemudia dapatkan informasi mengenai spesifikasi dimaksud dan yang terkait dengan harganya.

  • Hitung harga satuan dasar , dengan mengacu pada rata-rata data harga yang didapat dari seluruh mata pembayaran yang memenuhi spesifikasi teknis, yang didasarkan pada data harga pasar setempat. Kalau harga pasar setempat tidak diperoleh, gunakan data harga yang termuat dalam SPK/kontrak sebelumnya dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan harganya berdasarkan indeks dari Badan Pusat Statistik (BPS);

  • Hitung harga satuan : harga satuan dasar + 10 % (laba penyedia jasa). Hitung jumlah biaya untuk setiap item barang/jasa lainnya yaitu: jumlah volume barang/jasa lainnya x harga satuanJumlah semua biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnya yang diadakanHitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnyaTotal harga pekerjaan yang dituangkan dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh masa pembayaran + PPN 10 %

  • (Contoh)

    MASTER

  • (Contoh)

    MASTER

  • (Contoh)

    MASTER

  • 1. KOMPONEN BAHAN DIPEROLEH DARI SPESIFIKASI :LANGSUNG : DAPAT DIAMBIL DARI TABEL ATAU DIHITUNG DARI FORMULA YANG TERSEDIA DALAM SPESIFIKASITIDAK LANGSUNG : HARUS DIHITUNG DARI GRADASI ATAU KETENTUAN LAIN YANG DISYARATKAN DALAM SPESIFIKASI DENGAN SUATU ASUMSI

  • 2. Komponen AlatBiaya PastiBiaya Operasi dan PemeliharaanRumus Umum Kapasitas Produksi

  • 3. OVERHEAD & PROFITOVERHEAD :OPERASIONAL & PENGELUARAN KANTOR PUSAT YANG BUKAN BAGIAN DARI BIAYA PENGADAAN UNTUK SETIAP MATA PEMBAYARAN;MANAJEMEN, AKUTANSI, PELATIHAN & AUDITING;PERIJINAN, REGISTRASI DAN LAINNYA BIAYA PERIKLANAN, HUMAS & PROMOSIDAN LAIN SEBAGAINYAPROFIT :TERMASUK RESIKO PEKERJAAN

  • (Contoh)

  • PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OEBerdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:Mengubah spesifikasi tekni dari pekerjaan Pekerjaan Konstruksi yang akan dilaksanakan.Bila perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan maupun peningkatan. Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia.MASTER

    MASTER

  • MATERI TAMBAHAN (hanya sebagai referensi)

    PERHITUNGAN HARGA SATUAN PERALATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PERHITUNGAN HARGA SATUAN PERALATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

    MASTER

  • KRITERIA PERALATANUraikan jenis peralatan yang dipakai dalam kodenya, umpamanya wheel loader (E 15), dump truck (F 08), P. tyre roller (E 18), alat bantu, dll peralatan sesuai spesifikasi peralatan Jalan Kabupaten.Tentukan satuan waktu bekerja alat, umpamanya jam, lumpsum.Tentukan kuantitas atau koefisien alat dalam desimal, umpamanya 0,0005; 1.000 dll.Hitung harga satuan masing-masing jenis alat memproduksi satu satuan jenis Pekerjaan.Hitung harga masing-masing jenis alat sesuai kuantitas atau koefisien pemakaian dikaliakan harga satuan.Jumlahkan harga komponen alat-alat.

  • HARGA DASAR SATUAN PERALATAN Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi harga satuan Peralatan adalah :Kondisi Alat 90 s/d 100% (baru)Kondisi peralatan 90% s/d 100%,berlaku untuk peralatan yang baik dan keadaan siap pakai, dengan kemampuan minimal 70%, sudah dipakai tetapi belum melebihi 1 (satu) tahun/ 1000 jam kerja. (belum pernah di-overhoul) Peralatan kondisi 70 s/d 89 % , ialah peralatan yang baik lama dalam keadaan siap pakai operasi dengan kemampuan minimal 70% (sesuai ketentuan pabrik). Peralatan kondisi 60 s/d 69 % ialah peralatan dengan keadaan rusak ringan operasi yang masih layak dioperasikan dengan kemampuan minimal adalah 60% sesuai ketentuan pabrik. Peralatan tersebut adalah yang sudah lebih dari 2 tahun/3000 jam kerja.

  • FAKTOR PRODUKSI PERALATANFaktor PeralatanUntuk peralatan yang baik baru = 1,00Untuk peralatan yang baik lama ...= 0,90Untuk peralatan yang rusak ringan operasi .= 0,80Faktor OperatorUntuk Operator kelas I .= 1,00Untuk Operator kelas II.= 0,80Untuk Operator kelas III .= 0,70Faktor Material (bahan)Faktor Material mencakup :Berat / Volume material (lampiran 1)Faktor Kohesip :non kohesip= 0,60 1,00kohesip = 0,75 1,10Konversi volume material (lampiran 2).

  • Faktor Menejemen dan sifat manusiaFaktor menejemen dan sifat manusia dengan keadaan :Sempurna= 60/60 = 1,00Baik= 55/60 = 0,92Sedang= 50/60 = 0,82Buruk= 45/60 = 0,75Faktor CuacaFaktor cuaca dengan keadaan :baik = 1,00sedang= 0,80Faktor Perlengkapan (Attachment) Faktor attachment untuk jenis dan tipe peralatan Faktor Kondisi Lapangan :Berat= 0,70Sedang = 0,80Ringan = 1,00

  • MENGHITUNG BIAYA SEWA PERALATANHarga alat dalam contoh analisis tersebut mengacu kepada Buku Panduan Analisa harga Satuan Ditjen Bina Marga, Dep. PU, No. 028/T/BM/1995. Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama : Biya Pemilikan (Biaya Pasti = Initial Cost atau Capital Cost)Biaya Operasi dan Biaya Pemeliharaan (Direct Operational and Maintenance Cost)

  • Biaya Pemilikan (Biaya Pasti = Initial Cost atau Capital Cost)G= Biaya pemilikan (biaya pasti) per jamB= Harga alat setempatC= Nilai sisa (Salvage Valuesebesar 10% ), yaitu nilai/harga dari peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhirD = Faktor pengembalian modal dan factor angsuran, biasa disebut C.R.F. dan dapat dihitung dengan rumusF = Biaya asuransi, pajak dan lain-lain per tahun diambil sebesar 2 permil dari initial cost atau 2 permil dari nilai sisa alat. = 0,002 x B atau = 0,02 x CW =Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun

  • I x ( 1 + I ) A D ( C.R.F ) = ----------------------- dimana ( 1 + I ) A 1 D = Faktor pengembalian modali=Bunga tiap tahunA=Umur pemakian dalam tahun atau umur ekonomis peralatan (Economic Life Years) dalam tahun yang lamanya tergantung dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatannya.

  • W =Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun Bertugas berat (memungkinkan bekerja secara terus menerus sepanjang tahun) dianggap bekerja 8 jam/hari dan 250 hari/tahun, W = 8 x 250 x 1 = 2.000 jam/tahun Bagi peralatan yang bertugas sedang dianggap bekerja 8 jam/hari dan 200 hari/tahun, W = 8 x 200 x 1 = 1.600 jam/tahunBagi peralatan yang bertugas ringan dianggap bekerja 8 jam/hari dan 150 hari/tahun, makaW = 8 x 150 x 1 = 1.200 jam/tahun

  • Biaya Operasi Peralatan Bahan Bakar (H), Oli, Pelumas (I) dan Filter ( FL )H (dalam liter) = 12,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas ringanH (dalam liter) = 17,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas beratI (dalam liter) = 1 % x HP/jam, untuk peralatan sederhana, termasuk pelumas dan greaseI(dalam liter) = 2 % x HP/jam, untuk peralatan cukup kompleks, termasuk pelumas dan grease.

  • Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini ditunjukan sebagai berikut :Biaya Perawatan dan Pemeliharaan ( Woorkshop (J) )

  • Tabel II.4. DAFTAR HARGA SEWA PERALATAN (BUKAN NILAI SEKARANG)

  • INFORMASI UMUM ATURAN SEWAJam kerja efektif dalam 1 hari7.0 jamAsuransi, Pajak, dsb. untuk Peralatan = 0.002 x Harga Pokok AlatTingkat Suku Bunga Investasi Alat =20.00 %Biaya Umum dan Keuntungan= 10.00 % x Biaya Langsung

  • DEPRESIASI ALAT BERATDepresiasi terdiri dari tiga macam :Straight Line Method / Garis LurusDeclining Balance Method / Sum of the year methodDouble Declining Balance Method

    STRAIGHT LINE METHODHarga alat beratRp. 330 jutaNilai sisa 10 %Rp. 30 jutaUmur alat berat = 5 tahun = 10,000 jam kerja Rp.300 juta Rp. 30 jutaDEPRESIASI = ----------------------------------- = Rp. 54 juta/ tahun 5 tahun Rp. 300 juta Rp. 30 juta ------------------------------------- = Rp. 27.000 / jam 10.000(BUKAN NILAI SEKARANG)

  • DECLINING BALANCE METHOD / SUM OF THE YEAR METHOD Harga alat berat Rp. 300 juta.Umur alat berat 5 tahun : 1+2+3+4+5 = 15Depresiasi tahun ke 1 = 5/15 x (Nilai alat Nilai sisa) = Rp.90 juta.Depresiasi tahun ke 2 = 4/15 x (Nilai alat Nilai sisa) = Rp.72 jutaDepresiasi tahun ke 3 = 3/15 x (Nilai alat Nilai sisa) = Rp.54 juta.Depresiasi tahun ke 4 = 2/15 x (Nilai alat Nilai sisa) = Rp. 56 juta.Depresiasi tahun ke 5 = 1/15 x (Nilai alat Nilai sisa) = Rp.18 juta.

  • DOUBLE DECLINING BALANCE METHODHarga alat berat Rp. 300 jutaUmur alat berat = 5 tahunDepresiasi rata-rata tiap tahun = 20 %Faktor depresiasi = 2 x 20 % = 40 %Depresiasi tahun ke-1= 40 % x Rp. 300 juta= Rp.120 jutaNilai sisa / Nilai buku= Rp.300 juta Rp.120 juta= Rp.180 jutaDepresiasi tahun ke-2= 40 % x Rp. 180 juta= Rp. 72 jutaNilai sisa / Nilai buku= Rp.180 juta Rp.72 juta= Rp.108 jutaDepresiasi tahun ke-3= 40 % x Rp. 180 juta= Rp. 43,2 jutaNila sisa / Nilai buku= Rp.180 juta Rp.43.2 juta= Rp.64,8 jutaDepresiasi tahun ke-4= 40 % x Rp.64,8 juta= Rp.25,9 jutaNilai sisa / Nilai buku= Rp.64,8 juta Rp. 25,9 juta= Rp. 38,9 jutaDepresiasi tahun ke-5 = 40 % x Rp. 38,9 juta= Rp.15,6 juta

  • Produktivitas per jamV x E x 60 Q = ------------------ = M3 / jam, W 500 x 0.83 x 60Q = ------------------ = 2,490 M3 / jam 10Atau koef per m3 memerlukan waktu 1/Q = 0,4025 jamUntuk pekerjaan pasangan batu dengan adukan yang dikerjakan secara mekanis, produksi adukan yang dihasilkan oleh concrete mixer : Q = 2,490 m3 / jam atau untuk 1 m3 adukan yang dihasilkan oleh conrete mixer diperlukan waktu selama 1 / Q = 0,4025 jam, maka koefisien alat adalah : 0,4025

  • KOEFISIEN ALATKoefisien alat adalah faktor yang menunjukkan lamanya pelaksanaan pekerjaan untuk menghasilkan satu satuan volume yang diproduksi alat tersebut. Jenis Pekerjaan : Pasangan Batu dengan Adukan ( Mekanik ) Analisa E1 22. Peralatan diperlukan :Concrete mixerKapasitas alat V= 5001Faktor efisiensi E = 0,83Waktu siklus WS, terdiri dari :Memuat T 1 = 3,00 menitMengaduk T 2 = 4,00 menitMenuang T 3 = 1,00 menitTunggu dll = 2,00 menitWS = T1 + T2 + T3 + T4 =10..00 menit

  • PRODUKSI PERALATANQ = PRODUKSI PER JAMQ = KAPASITAS ALAT PER SIKLUSN = JUMLAH SIKLUSN = 60/wsE = EFISIENSI KERJA TOTALWS = WAKTU SIKLUS DALAM MENIT EFISIENSI PRODUKSIFAKTOR BUCKET (SHOVEL & LOADER) FAKTOR BUCKET (EXCAVATOR) FAKTOR POSISI (EXCAVATOR) FAKTOR SUDU (BULDOZER)

  • WAKTU SIKLUSWAKTU YANG DIBUTUHKAN MULAI DARI GERAKAN AWAL SAMPAI PADA GERAKAN MULAI KEMBALI.

  • EXCAVATOR HIDROLISWS:WAKTU GALIWAKTU PUTAR 2 xWAKTU BUANG

  • DUMP TRUCKWAKTU MUATWAKTU ANGKUTWAKTU BUANGWAKTU KEMBALIWAKTU TUNGGU DAN TUNDA

    MASTER

  • MOBILISASI ALATPERHITUNGAN JUMLAH [n] ALAT MOBILISASIMobilisasi ke-lokasi Fasilitas angkutan yang ada.Fasilitas Jalan yang di-lalui.Mana yang lebih murah menggunakan.fasilitas angkutan lainnya Asumsi Perhitungan Mobilisasi untuk Peralatan.Jumlah Alat yang akan di-pakai di-ProyekJenis Peralatan yang diperlukan.disesuaikan dg item Pekerjaan.Kapasitas Peralatan yang cocok dg setuasi medan.

  • Perencanaan beberapa lokasi Proyek yang direncanakan diantaranya :

    Perencanaan Peralatan di-Lokasi pekerjaan yang punya no-Pembayaran.Perencanaan Peralataan Utama Di Quaray.Perencanaan Peralatan Pendukung alat Utama di QuarayPerencanaan Peralatan Pemeliharaan.Perencanaan Peralatan untuk PengaspalanPerencanaan Peralatan untuk Konstruksi Jembatan.Perencanaan Peralatan Utama di Base Camp.Perencanaan Peralatan Pendukung di Base Camp

  • Perhitungan Jumlah PeralatanDalam kontrak pelaksanaan suatu proyek jalan, umumnya telah ditentukan jangka waktu pelaksanaaan untuk setiap jenis pekerjaan serta volume pekerjaan yang harus diselesaikan. Dari koefisien alat yang telah dihitung sebelumnya dapat ditentukan jumlah alat yang diperlukan untuk setiap jenis pekerjaan dari suatu proyek jalan berdasarkan suatu kontrak tertentu.

  • TABEL II.7. PERHITUNGAN JUMLAH PERALATAN

  • RUMUS RUMUS UMUM :Untuk setiap satu jenis Alat. Jumlah hari EffektipJumlah VolumeKapasitas Alat per/jamPenjumlahan dari setiap jenis alat dalam perhitungan merupakan keperluan alat yang dikehendaki dalam setiap nomor pekerjaan

  • PERHITUNGAN JUMLAH TRUK UNTUK PEKERJAAN DI-PLAN Kapasitas AMPdalam ton/jam,adalah 90,5 ton/batch.[waktu penuangan per batch=0.5 menit ] Jarak antara AMP ke lokasi proyek=30 km.Kapasitas Dump Truck = 10 ton.Kecepatan rata-rata = 30 km/jam. Travel Time = 30 km = 36 menit50 km/jamLoading Time = 10 menitDumping & manuver =8 menitCycle Time = 10 + [2x36]+8=90 menit [1,5 jam] Jumlah truck = 60 ton /jam x 1,5 jam = 9 buah. 10 ton

  • Dengan scedulle Peralatan jangan ada yang Idle (nganggur )Apabila masih kedodoran, tidak masuk target volume yang berkaitan dengan alat,maka sangat perlu ada tambahan alat lagi atau di-lemburkan. Disarankan jenis alat yang operasinya menggunakan track ( rantai ) sebaiknya untuk perpindahan alat dari lokasi asal kelokasi lain diangkut dg Trailer)Disarankan pemakaian operator dan mekanik menggunakan : operator kelas 1, apabila kita menggunakan sembarangan akan mengakibatkan biaya maintenance yang mahal dan membuang-buang waktu.

  • Produksi Aggregat (Stone crusher)Diperlukan ukuran 10-20mm 40.000 ton/tahun1 tahun = 200 hari = 1.600 jamTeoritis 25 ton/jam diambil kapasitas Primer 50ton/jam10-20mm = 12%;0-10mm = 12%;>20mm = 76%Produk I = 6 ton/jam

    Feeder ke II 76%=40ton/jam dipilih kapasitas secondary 40ton/jamAsumsi setting 85% discharge 20mm produksinya 0-10=35%; 10-20mm=50%; >20mm=15%

    Produk II 10-20mm =19ton/jamTotal = I+ II = 6Ton +19Ton =25ton/jamPilihan Primer=50TPH; Secondary=40 TPH

  • DUMP TRUCKAsumsi Kapasitas 5 ton; kecepatan=15km/jam; waktu muat+bongkar=5menit; jarak = 2 kmSatu cycle =4km/15km/jam+5menit = 21 menitProduksi DT = 60menit/21menit x 5ton = 14 ton/jamUntuk memenuhi kebutuhan 50 ton/jam diperlukan DumpTruck = 50 /14 = 3,6 unit dibulatkan menjadi 4 Unit Dump Truck

  • Wheel LoaderKapasitas Loader 1,5m3 Jarak stock pile 25m; kecepatan rata-rata 5 km/jam; bongkar muat 1 menitCycle time = 0.050km/5km+1menit = 1,6 menitProduksi Loader = 60 menitx1,5m3/1,6menit = 56,25 m3/jamFaktor eff diambil = 0,6; berat jenis = 1,85Produksi Loader =56,25x0,6x1,85=62ton/jamDiperlukan Loader 1 Unit untuk mengisi crusher

    Untuk quarry 1 unit LoaderPrimer Jaw crusher 50 tphSecondary cone crusher 40tphDump truck 5 ton 4 unitLoader 1,5m3 sebanyak 2 unit

  • URAIAN ANALISA HARGA SATUANASUMSIURUTAN KERJAPEMAKAIAN BAHAN KOEFISIEN BAHANALAT KOEFISIEN ALATTENAGA KERJA KOEFISIEN TENAGA

    *Selling your ideas is challenging. First, you must get your listeners to agree with you in principle. Then, you must move them to action. Use the Dale Carnegie Training Evidence Action Benefit formula, and you will deliver a motivational, action-oriented presentation.*Open your presentation with an attention-getting incident. Choose an incident your audience relates to. The incidence is the evidence that supports the action and proves the benefit. Beginning with a motivational incident prepares your audience for the action step that follows.*Next, state the action step. Make your action step specific, clear and brief. Be sure you can visualize your audience taking the action. If you cant, they cant either. Be confident when you state the action step, and you will be more likely to motivate the audience to action.**To complete the Dale Carnegie Training Evidence Action Benefit formula, follow the action step with the benefits to the audience. Consider their interests, needs, and preferences. Support the benefits with evidence; i.e., statistics, demonstrations, testimonials, incidents, analogies, and exhibits and you will build credibility.*To complete the Dale Carnegie Training Evidence Action Benefit formula, follow the action step with the benefits to the audience. Consider their interests, needs, and preferences. Support the benefits with evidence; i.e., statistics, demonstrations, testimonials, incidents, analogies, and exhibits and you will build credibility.*To complete the Dale Carnegie Training Evidence Action Benefit formula, follow the action step with the benefits to the audience. Consider their interests, needs, and preferences. Support the benefits with evidence; i.e., statistics, demonstrations, testimonials, incidents, analogies, and exhibits and you will build credibility.*To close, restate the action step followed by the benefits. Speak with conviction and confidence, and you will sell your ideas.*To close, restate the action step followed by the benefits. Speak with conviction and confidence, and you will sell your ideas.****