Menben Volcano(1)

download Menben Volcano(1)

of 14

description

Kelompok

Transcript of Menben Volcano(1)

VOLCANO MANAGEMENT

DI SUSUN OLEH :TRIAS YOGI IRAWAN (201110420311135)RAHMATULLAH HANIF (20111042031109)SHOFIATUL AIMA (201110420311138)LINDA DESTI F. (201110420311140)DEKA ERNIAWATY (201110420311141)MUH. ARSAD ISMAIL (201110420311159)FATMA NIMATUNISA HAMIDAH (201110420311162)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2014PENDAHULUANLATAR BELAKANGSecara historis, Indonesia merupakan negara dengan tingkat frekuensi pengalaman yang cukup tinggi terhadap bencana alam, baik itu gempa bumi, tanah longsor, tsunami, gunung berapi, dan angin puting beliung. Tentu kita tidak dapat melupakan serangkaian bencana alam yang menimpa bangsa ini mulai dari bencana alam gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, gempa bumi dan tsunami di Pulau Nias tahun 2005, gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006. Hamparan bumi Indonesia kembali mendapatkan giliran bencana hampir sepanjang tahun 2010 antara lain gempa bumi di Padang, Sumatera Barat, gempa bumi dan tsunami di Mentawai, banjir bandang di Wasior, Papua, dan bencana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta pada akhir tahun 2010.Geografi Indonesiadidominasi olehgunung apiyang terbentuk akibat zona subduksiantaralempeng Eurasiadanlempeng Indo-Australia. Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, misalnyaKrakatau, yang letusannya berdampak secara globalpada tahun 1883, letusan supervulkanDanau Tobayang diperkirakan terjadi 74.000tahun sebelum sekarangyang menyebabkan terjadinyamusim dingin vulkanselama enam tahun,danGunung Tamboradengan letusan paling hebat yang pernah tercatatdalam sejarah pada tahun 1815.Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnyaGunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dariCincin Api Pasifik. 150 entri dalam daftar di bawah ini dikelompokkan menjadi enam wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung berapi dalam barisan Busur Sunda. Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di Halmahera, termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi diSulawesidanKepulauan Sangihe. Wilayah terakhir berada dalam satubusur vulkandengan gunung berapiFilipina.Banyaknya gunung api di Indonesia, karena negara kepulauan ini tercabik-cabik oleh keberadaan pusat hiruk-pikuk tiga lempeng tektonik (tectonic plate), yang saling bertabrakan, katanya. Masing-masing lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, tumbukan ketiga lempeng tersebut pada akhirnya membentuk rangkaian gunung api di Indonesia. Dijelaskan, kawasan ini menjadi arena benturan antara lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara terhadap lempeng Pasifik yang relatif bergerak ke arah barat.Sehingga kepulauan Indonesia dihimpit oleh dua pergerakan, terdiri ke utara dan ke barat dengan kecepatan berkisar 4-6 cm per tahun, maka lempeng yang berbenturan tersebut menunjang tepat di bawah kepulauan Indonesia dan memberi peluang kepada magma merayap naik, persis diatas Nusantara dan membentuk banyak pulau.TUJUAN1. Mengetahui karakteristik gunung berapi (volcano).2. Mengetahui tindakan kegawatdaruratan ketika terjadi gunung meletus.3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan ketika terjadi gunung meletus.4. Mengetahui pihak pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana

PEMBAHASAN1. Gunung BerapiGunung berapiataugunung apisecara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluranfluidapanas (batuan dalam wujud cair ataulava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10kmdi bawahpermukaan bumisampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukanice volcanoesatau gunung api es danmud volcanoesatau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkangunung api lumpurdapat kita lihat di daerahKuwu,Grobogan,Jawa Tengahyang populer sebagai Bledug Kuwu.Gunung berapi terdapat di seluruhdunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busurCincin Api Pasifik(Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dualempengan tektonik. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yangaktifmungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.Gunung meletus,terjadi akibat endapanmagmadi dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut.lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif. Dampak dari meletusnya gunung berapi: Aliran lava. Letusan gunung berapi. Aliran lumpur. Abu. Kebakaran hutan. Gas beracun. Gelombangtsunami. Gempa bumi.Klasifikasi Gunung Berapi berdasarkan bentuknya :StratovolcanoTersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.Gunung Merapimerupakan jenis ini.PerisaiTersusun dari batuan aliranlavayang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauanHawai.

Cinder ConeMerupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.KalderaGunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromomerupakan jenis ini.Klasifikasi Gunung Berapi di Indonesia :Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya. Gunung api Tipe A: tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Gunung api Tipe B: sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatansolfatara. Gunung api Tipe C: sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarolapada tingkah lemah.2. Penanggulangan Letusan Gunung apiBanyak teori yang berkembang mengenai bagaimana menciptakan manajemen bencana yang efektif untuk menghadapi ancaman bencana pada tahap kesiapsiagaan dan respon pada tahap krisis terjadinya bencana. Manajemen bencana dapat pula diartikan sebagai sebuah proses siklus dari seluruh aktivitas yang mencakup, program kegiatan, kebijakan publik yang dilakukan pada saat sebelum, pada saat kejadian, dan setelah kejadian bencana, yang bertujuan untuk menghindari, meminimalisasi, dan memulihkan keadaan dari dampak bencana yang ditimbulkan.

a. Pra Bencana Membuat jalur evakuasi untuk penyelamatan dari bahaya letusan gunungapi. Memasang rambu-rambu papan peringatan dan tanda bahaya letusan gunungapi di tempat-tempat rawan terkena bahaya langsung. Mengembangkan dan memelihara sistem peringatan dini berbasis masyarakat. Membentuk organisasi penanggulangan bencana di setiap masyarakat. Mengadakan pelatihan bagi regu siaga bencana di tingkat kampung. Mengembangkan pendidikan lingkungan dan kebencanaan di masyarakat. Membantu instansi yang berwenang dalam menyosialisasikan tingkat isyarat/status gunung api (Aktif Normal, Waspada, Siaga, Awas). Membentuk dana keadaan darurat untuk mendukung kesiapsiagaan, respon, dan pemulihan di tingkat gampong. Berpartisipasi aktif dalam pemantauan dan evaluasi penanggulangan bencana. Menyebarluaskan peta kerawanan bencana letusan gunungapi dan informasi terkait kepada masyarakat umum dan komunitas yang menghadapi risiko dengan menggunakan format yang sesuai dan dilakukan secara periodik. Melakukan penghutanan kembali untuk mengurangi risiko terjadinya banjir lahar, erosi, dan gerakan massa. Membuat rencana penyelamatan di tingkat keluarga. Menentukan bagaimana caranya dan dimana anggota keluarga akan berkumpul kembali, bila terpisah setelah terjadi bencana letusan gunungapi.B.Ketika Bencana Mengurangi aktivitas di luar dan/atau menggunakan penutup hidung (masker), kaca mata, dan baju lengan panjang pada saat banyak abu vulkanik. Jika sedang berada di lembah aliran sungai yang berhulu di puncak, segera mencari tempat yang lebih tinggi. Jika harus mengungsi, ikutilah petunjuk/perintah dari pejabat yang berwenang. Mendahulukan kelompok rentan (bayi, orangtua, ibu hamil, anak-anak, dan orang yang memiliki keterbatasan). Membantu tim SAR, medis, dan kepolisian melakukan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban cedera dan meninggal dunia. Membantu penyiapan kebutuhan dasar bagi korban berupa: air bersih dan sanitasi, pangan, sandang, dan layanan kesehatan. Membantu penyiapan posko lapangan beserta kelengkapannya. Membantu perbaikan prasarana dan sarana umum yang terkena dampak bencana untuk mendukung kegiatan tanggap darurat. Bersikap tenang dan tidak mempercayai isu/kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Mengikuti petunjuk/perintah pejabat yang berwenang dan sering mendengarkan radio untuk memperoleh berita/informasi penting.

C.Pasca Bencana Kembali pulang ke rumah jika situasi dinyatakan aman oleh pejabat/instansi yang berwenang (gubernur, bupati, kepala BPBA/BPBD). Memberikan informasi yang benar dalam penilaian tingkat kerusakan dan tingkat kebutuhan akibat bencana, yang dilakukan oleh sebuah tim yang dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mengadakan musyawarah di tingkat gampong dan mukim untuk menyusun rencana pemulihan akibat bencana letusan gunungapi. Membersihkan atap dari debu/abu vulkanik karena sifatnya yang sangat berat dapat meruntuhkan atap rumah. Membantu memperbaiki prasarana dan sarana umum yang terkena dampak bencana untuk mendukung kegiatan pemulihan pascabencana. Menjaga keutuhan dan persaudaraan (jika perlu lakukan rekonsiliasi dan resolusi konflik). Memperbaiki lingkungan yang terkena dampak bencana dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi dan fungsi lingkungan sebagaimana keadaan sebelum terjadi bencana. Menjaga keamanan dan ketertiban sebagaimana keadaan sebelum terjadi bencana dengan memfungsikan kembali lembaga-lembaga keamanan dan ketertiban di tingkat gampong. Kembali melakukan aktivitas keseharian untuk memulihkan kondisi ekonomi, sosial, dan budaya. Bergotong royong membantu perbaikan rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana hingga layak huni. Jika harus pindah/direlokasi, musyawarahkan dengan anggota keluarga dan pejabat di tingkat gampong untuk mendapatkan solusi terbaik.Beberapa pihak yang ikut berperan dalam penanggulangan bencana untuk gunung meletus:1. BMKG2. BPBD3. BPBN4. TNI5. POLRI6. Tim SAR7. Sukarelawan yang datang dari berbagai pihakDampak letusan gunung berapi:Dampak fisik:1. Menimbulkan berbagai penyakit pernafasan yang berhubungan dengan awan panas dan hujan abu yang dikeluarkan2. Fraktur dan perdarahan merupakan resiko dampak langsung untuk korban yang berada di area zona merahDampak ekonomi:1. Banyaknya bangunan yang hancur menyebabkan banyak kerugian ekonomi.2. Rusaknya sawah sawah pertanian menyebabkan para petani bangkrutDampak Lingkungan:1. Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas.2. Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.3. Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.4. Banyaknya bangunan yang hancur akibat letusan gunung berapi.

Dampak Psikologis :1. Menyebabkan trauma yang mendalam bagi psikologis korban bencana.

Berikut merupakan penjelasan dampakpositifatau menfaat dari gunung berapi:1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahanbangunan3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata

Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia

StatusMaknaTindakan

AWAS Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan Koordinasi dilakukan secara harian Piket penuh

SIAGA Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana Peningkatan intensif kegiatan seismik Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu Sosialisasi di wilayah terancam Penyiapan sarana darurat Koordinasi harian Piket penuh

WASPADA Ada aktivitas apa pun bentuknya Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal Penyuluhan/sosialisasi Penilaian bahaya Pengecekan sarana Pelaksanaan piket terbatas

NORMAL Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma Level aktivitas dasar Pengamatan rutin Survei dan penyelidikan

TANDA-TANDA GUNUNG AKAN MELETUS1. Munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung2. Gempa bumi tektonik (lindu)3. Hujan abu4. Suara gemuruh dipuncak gunung5. Hewan-hewan hutan di gunung turun ke pemukiman pendudukPeran perawat dalam managemen bencana1. Peran perawat dalam fase pre-impacta. Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam penanggulangan ancaman bencana.b. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga pemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana.c. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam mengahdapi bencana.2. Peran perawat dalam fase impacta. Bertindak cepatb. Dont promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti dengan maksud memberikan harapan yang besar pada korban yang selamat.c. Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukand. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinane. Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang tarkait dapat mendiskusikan dan merancang master plan of revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan pertama.3. Peran perawat dalam fase post impacta. Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, fisikologi korban stress fisikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan 3 kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-peristiwa yang memacuhnya. Ketiga, individu akan menunjukan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah dan gangguan memori.b. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama dengan unsure lintas sektor menangani maslah keehatan masyarakat paska gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan (recovery) menuju keadaan sehat dan aman.

KESIMPULANSecara geografis, Indonesia dikepung oleh tiga lempeng dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Selain dikepung oleh tiga lempeng dunia, Indonesia juga merupakan jalurThe Pasific Ring of Fire(Cincin Api Pasifik) yang merupakan rangkaian jalur gunung api aktif. Sehingga menyebabkan Indonesia menjadi Negara yang rawan bencana, khususnya gunung meletus. Dengan berbagai ancaman bencana alam yang datang tanpa dapat direncanakan tersebut, masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah rawan bencana seharusnya mempersiapkan diri menghadapi musibah dan bencana alam sebagai upaya meminimalisasi jumlah korban. Salah satu bentuk persiapan adalah mitigasi. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.